jurnalis foto bersama pilot di Lanud Singkawang II Sanggau ledo
Bengkayang. Kejadian
langka selama liputan di Kabupaten Bengkayang membuat sejarah pertama bagi para
kuli tinta mencuat. Seorang jurnalis saat meliput kegiatan TMMD di Lanud
Singkawang II, di bentak oleh intel Lanud. Sontak membuat ketidaknyamanan menncari
berita menjadi terganggu.
Muhjidi, salah satu wartawan media cetak yang bertugas di
Bengkayang mengungkapkan, masih tidak terima atas perlakuan salah satu intel
Lanud Singkawang II saat dirinya meliput kegiatan TMMD disana.
"Kesal aku dengan Agung, dari awal saat kita baru
datang ke pangkalan, dia langsung tanya kenapa lambat datang, seharusnya jam
05.00 pagi sudah ada dilokasi," ungkap Muhjidi sambil menirukan pertanyaan
Agung yang ditujukan pada dirinya.
Rupanya ketidak sukaan Agung kepada Muhjidi belum berakhir
sampai disitu. Saat panglima berbintang dua mengunjungi TK Angkasa bersama
rombongan, Agung kembali membuat ulah.
Perlu diketahui, kedua wartawan yang datang meliput kegiatan
TMMD dikarenakan pihak Lanud Singkawang II yang mengundang. agung mengajak awak
media yang meliput untuk menjauh dari lokasi dan menunggu saja di markas
komando.
"Nampak sekali Agung tidak suka atas kehadiran kami
meliput kegiatan TMMD. Padahal saya mau mengambil foto panglima bersama
anak-anak TK Angkasa," kesal pria anak satu ini, kemarin.
Makanya saat Agung menarik tangan Muhjidi langsung di
hentakkan karena nampak sekali Agung mau menghalang-halangi tugas seorang
jurnalis.
Kemudian, saat janji untuk mewancarai panglima koopsau I,
sunaryo, pihak lanud skw dua mengarahkan wawancara di lapangan tempat helicopter
mangkal. "atas petunjuk tersebut, kami pun langsung mengikuti rombongan
menuju lapangan terbang. Setelah wawancara usai, agung menhampiri kami
berdua," ceritanya.
Agung mempermasalahkan kepada awak media kenapa lama sekali
wawancara panglima.
"saya telah janji dengan kolonel pnb ismet saleh
asisten tiga panglima komando operasi satu jakarta untuk mendokumentasikan
pilot wanita, tetapi saat saya mau foto, agung berteriak apalagi kesitu, foto
apa lagi dan agung melarang saya dan saya langsung pergi," kata Muhjidi.
Muhjidi mengakui, sangat kesal dan tidak konsentrasi release
berita hingga berita ini diturunkan. "sampai kapan pun tetap aku ingat
wajahnya, dan jika ketemu lagi, berpaling wajah akan aku lakukan," ungkap
anggota AJI ini.
Kekesalan terhadap agung rupa-rupanya membuat ia tidak
tenang dan muhjidi pun langsung memberitahu kepada kolonel ismet dan lettu
hermanto atas perlakuan agung. "Oh ya? Saya tadi tidak memperhatikan.
Kalau begitu saya atas nama koopsau 1 sebagai komando atas lanud terkait mohon
maaf sebesar2nya. Saya pastikan hal tersebut tidak akan terulang. Saya akan
tegur langsung yang bersangkutan. Trims atas informasinya dan sekali lagi saya
atas nama jajaran koopsau 1 mohon maaf. Semoga kejadian ini tidak mengurangi
hubungan baik kita," balas ismet via sms.
sebelum para kuli tinta keluar dari markas lanud singkawang
2, lettu hermanto meminta maaf karena semua ini akibat miscomunikasi.
"nanti akan saya jelaskan kepada agung bahwa kalian tadi diperintahkan
oleh kolonel ismet untuk dokumentasi pilot wanita. Apalagi yang memberi
perintah tersebut pangkatnya lebih tinggi dari danlanud singkawang 2,"
jelas hermanto.
hermanto berpesan, apabila lain waktu di undang ke lanud
singkawang 2, tolong carikan prajurit yang dapat buka jalan. Supaya tidak di
curigai dan atas kejadian tadi, menjadi catatan Mereka.(cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar