Bengkayang.
Open house tahun ini lain dari tahun-tahun sebelumnya. Kini perayaan natal di
rumah pejabat angat sederhana sekali dan sealakadarnya. Hal ini menggambarkan
esuai dengan yesus dimasa hidupnya dimana dalam kesederhanaan dan kasih.
Suryadman Gidot Spd, Bupati Bengkayang mengatakan, Natal adalah kesempatan untuk mengintrospeksi diri sendiri
dan menanamkan harapan di tahun depan. Kelahiran juru selamat Yesus Kristus
sebaiknya disikapi dengan bijak yaitu menjalani hidup dengan mengamalkan
perilaku Yesus Kristus.
"Kita harus mencontoh bagaimana Yesus hidup dalam kesederhanaan dan kasih. Sikap-sikap itu harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat ini ditemui dikediamannya, Minggu (25/12).
"Kita harus mencontoh bagaimana Yesus hidup dalam kesederhanaan dan kasih. Sikap-sikap itu harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat ini ditemui dikediamannya, Minggu (25/12).
Wakil
Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini mengungkapkan, open house ini dilakukan
untuk lebih mendekatkan diri dengan seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo.
Berhubung padatnya jadwal dan terbatasnya waktu luang yang tersedia, jadi
masyarakat dapat secara langsung bersilahturami dengan datang kerumah Bupati
Bengkayang.
Suami dari emi Oktaviani Gidot ini meneruskan, open house
di buka pada Minggu (25/12) dan Selasa (27/12), dikarenakan seperti tahun-tahun
sebelumnya, Senin (26/12) seluruh pejabat Kabupaten Bengkayang menghadiri open
hause Gubernur kalbar di Pontianak.
Drs Kristianus Anyim Msi, Ketau Dewan Adat Dayak
Kabupaten Bengkayang menjelaskan, Umat
Katolik mempersiapkan diri untuk merayakan Natal dengan melaksanakan
serangkaian kegiatan selama empat minggu yang disebut dengan masa Adven.
“Adven berarti
kedatangan. Merayakan Natal berarti merayakan kedatangan Tuhan. Tuhan yang menjadi manusia, sama seperti kita,
namun tanpa dosa (Yoh 1:18);
dan hendak menyelamatkan dunia dengan karya penebusanNya,” jelas Sekretaris
Faerah Kabupaten Bengkayang ini ditemui di kediamannya, kemarin.
Suami dari Anastasia Maria Anyim ini melanjutkan, Umat Katolik tidak hanya terpaku pada peristiwa kelahiran
Yesus di Betlehem. Kedatangan Tuhan juga dinantikan pada akhir jaman. Itulah
kedatangan Tuhan yang mulia, dalam kemuliaan, seperti yang sudah dijanjikan-Nya.
Maka, umat beriman merayakan kedatangan Tuhan sambil terus
menantikan kedatanganNya yang mulia kelak di akhir jaman.
Secara garis
besar, perjalanan masa Adven
dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian pertama, dari 28 Nov sampai tanggal 16 Desember, umat bersama-sama menyegarkan pengharapan akan kedatangan Kristus yang mulia di
akhir jaman.
“Perikopa
kitab suci yang dibaca dan direnungkan, doa, kegiatan, diarahkan untuk semakin
meneguhkan pengharapan umat
itu,” terangnya.
Bagian kedua
mulai tanggal 17 Desember sampai malam Natal. Umat bersama-sama menghayati
dan meresapkan
sukacita menyambut Tuhan yang hadir dalam wujud manusia. Perikopa kitab
suci yang
dibaca, direnungkan, doa, kegiatan, diarahkan untuk semakin bersukacita pada
saat
perayaan
Natal.
Perayaan
Natal sendiri
dilaksanakan pada tanggal 25 Desember. Sudah dimulai malam sebelumnya, yaitu pada tanggal 24 Desember. Tanggal 25
Desember, pada saat fajar dirayakan ekaristi Natal, namun cukup sederhana.
Sesudahnya
dirayakan Ekaristi Natal siang yang secara khusus melibatkan seluruh keluarga,
dengan perhatian khusus kepada anak-anak.
Sesudah ekaristi Natal siang ini biasanya ada beraneka ragam acara pesta.
“Merayakan Natal berarti merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah menjadi manusia agar
dapat mengangkat kita kembali menjadi putera-puteri Bapa dengan karya penebusan-Nya (Yoh 3:16,” tandasnya. (cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar