kondisi inteks PDAM Bengkayang di Madi Kecamatan Lumar saat terkena banjir
Bengkayang.
Beberapa waktu lalu, DPRD Bengkayang beraudiensi dengan pihak PDAM Bumi Sebalo
di ruang sidang legislatif untuk membahas apa saja permasalaan yang ada di BUMD
milik Pemda Bengkayang. Pelanggan PDAM Kecamatan Lumar Capai 500 juta rupiah.
Sarina, Ketua Komisi C DPRD Bengkayang mengatakan, sangat
prihatin dengan manajemen PDAM Bengkayang. Apalagi melihat besarnya tunggakan
pelanggan rekening PDAM di Bumi Sebalo.
“Bayangkan saja, tunggakan rekening PDAM khusus pelanggan
dari Kecamatan Lumar saja mencapai 500 juta rupiah,” beber Sarina ditemui di
ruangkerjanya, belum lama ini.
Sarina menjelaskan, dengan beban utang yang ditanggung
oleh PDAM membuat BUMD Bumi Sebalo tersebut tidak dapat memelihara peralatan
yang dibutuhkan.
Berhubung tunggakkan rekening PDAM ini sudah berangsung
lama sekali, ia menyarankan tunggakan tersebut diputihkan saja dengan asumsi
Pemda Bengkayang menyuntikkan dana 500 juta rupiah kepada PDAM supaya dapat
memelihara peralatan yang dibutuhkan BUMD tersebut. Hitung-hitung kita membantu
masyarakat Kecamatan Lumar.
“Untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh PDAM
Bengkayang, Pemda Bengkayang harus duduk satu meja dengan legislatif. Karena
selama ini yang sering duduk satu meja hanya PDAM saja padahal kita ketahui
mereka hanya pelaksana teknis saja, sedangkan kebijakan ada pada eksekutif,”
keluh Sarina.
Maksar Alek, Fraksi Partai Demokrat DPRD Bengkayang
mengungkapkan, masih banyak masyarakat Bumi Sebalo yang belum tahu proses inteks
PDAM Bengkayang di Dusun Madi Kecamatan Lumar.
“Rata-rata warga Kabupaten Bengkayang yang memanfaatkan
air PDAM sebagai sumber kehidupan mengeluh apabila musim hujan,” terang Maksar,
kemarin.
Bendahara DPC Partai Demokrat ini melanjutkan, padahal
kita ketahui bahwa PDAM tersebut memakai sistem gavitasi, apabila banjir
produksi akan berhenti sehingga bak penampungan yang tersedia kehabisan
dikarenakan melayani 4000 lebih pelanggan.
“Saya sarankan tahun depan bak penampungan ditambah, di
Kecamatan Lumar dua bak, di kota Bengkayang dua bak juga sehingga saat banjir
dan hujan turun tiba, kita tidak miskin air,” sarannya.
Barudin, Direktur PDAM Kabupaten Bengkayang mengakui,
kelemahan dalam ia memimpin BUMD milik Bumi Sebalo ada tiga yakni karyawan yang
melebihi kapasitas, aset eks PDAM Sambas yang termakan usia dan anggaran.
“Saya berterima kasih kepada legislatif yang telah
memberikan masukan kepada kami. Saya hanya pelaksana, sedangkan kebijakan ada
pada Pemda Bengkayang,” aku Barudin.
Permasalahan yang dihadapi selama ini telah ia laporkan
dengan dewan pengawas PDAM Kabupaten Bengkayang.(cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar