Bengkayang.
Kian maraknya kasus yang melibatkan pelajar dalam hal pemerkosaan dibawah umur
yang ditangani oleh Polres Bengkayang, membuat Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten
Bengkayang sangat prihatin sekali.
“Dengan kejadian seperti ini, memberikan pengalaman yang
tidak baik bagi korban dan pihak sekolah. Oleh karena itu, saat ini dipandang
perlu di setiap sekolah pendidikan moral diberlakukan kembali,” saran Ir
Martinus Khiu yang juga Anggota KPU Bengkayang ini ditemui dikediamannya, di
jalan Sanggau Ledo, belum lama ini.
Ketua DPD Ormas Nasional Demokrat Kabupaten Bengkayang
ini melanjutkan,setiap sekolah lebih memprioritaskan juga pendidikan karakter
pada anak didiknya. Bila perlu diwajibkan disetiap sekolah mengenai pendidikan
karakter.
Pendidikan karakter terdiri dari pendidikan moral, bela
negara, penguatan empat pilar dan kebangsaan. Para guru, orang tua dan
masyarakat setempat harus meningkatkan pengawasan kepada pelajar ditempat
tinggalnya masing-masing.
“Apabila ada penyimpangan-penyimpangan, warga lapor saja
kepada Rukun Tetangga atau pihak sekolah. Apabila sudah dilaporkan kepada pihak
skeolah, maka mereka akan menindaklanjuti kepada anak tersebut,” saran Ketua
Umum KONI Bengkayang ini.
Khiu memisalkan, tanda awal seandainya di suatu
lingkungan ada kost atau pondok siswi yang notabene jauh dari pengawasan orang
tua, ialah setiap malam keluar masuk lelaki sampai larut malam. Warga dan RT
harus pro aktif menegur mereka, jika buka kita siapa lagi yang akan menegur
mereka.
Saat awak Koran ini mennayakan, siapa yang seharusnya
dipersalahkan dengan kejadian yang dialami pelajar perempuan di Kabupaten
Bengkayang seperti hamil dan pacarnya tidak bertanggungjawab, bayi dimakan
babi, bayi dibuang ke pohon pisang.
“Kita tidak boleh menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini.
jadikan evaluasi bagi kita semua dan memperbaiki semuanya supaya lebih baik
lagi terutama untuk anak-anak yang tinggal di pondok dan kost yang notabene
berasal dari perdalaman Kabupaten Bengkayang serta mudah terjerumus dalam
perilaku hidup bebas,” tegasnya.
Khiu menyarankan, seharusnya lembaga-lembaga terkait
lebih giat lagi melakukan penyuluhan kepada siswa dan siswi di sekolah. Bagi Pemda Bengkayang, tahun depan
merencanakan untuk pembangunan asrama untuk pelajar putra dan putri di kota
Bengkayang, bisa perlu disetiap sekolah.
Dengan dibangunnya asrama pelajar, siswa dan siswi
terutama yang berasal dari pedalaman Kabupaten Bengkayang dapat ditampung dan
dibina sehingga perilaku hidup bebas dapat ditekan dan diminimalisirka. Apalagi
disetiap asrama pembinanya tegas dan ulet untuk mengarahkan kepada pelajar
untuk berperilaku sesuai tata karma.
AKBP Veris Septiansyah, Kapolres Bengkayang melalui Kasat
Reskrim AKP Husni Ramli membeberkan, pada bulan Desember tahun ini pihaknya
telah menangani dua kasus pemerkosaan. Berdasarkan laporan polisi no
421/B/XII/2011/SPKT tertanggal 16 Desember 2011 tentang pemerkosaan yang
dilakukan oleh enam pelajar memperkosan seorang siswi SMP.
“Sehari kemudian berdasarkan laporan polisi No
423/B/XII/2011/SPKT tertanggal 17 Desember 2011 tentang pemerkosaan yang
dilakukan seorang pemuda terhadap siswi magang di Taman Kanak-Kanak,” terang
Husni kepada Equator, belum lama ini.(cah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar