Bengkayang.
Teka teki siapa pelaku aborsi akhirnya ditemukan. Pelakunya ialah seorang siswi
SMA di Bengkayang yang tega mengaborsi kandungannya dan pacarnya seorang
mahasiswa membantu menanam orok bayi tersebut.
AKBP Veris Septiansyah Kapolres Bengkayang melalui AKP
Lintar Mahardhono, Kasat Reskrim mengatakan,
terkait dengan kaususpenemuan orok bayi, pihaknya telah mengetahui kedua
pelaku yang tega menggugurkan hasil benih cinta mereka.
“Dua tersangka tersebut ialah Is, 17, pelajar SMA di kota
Bengkayang dan Es, 20, mahasiswa salah satu universitas di Pontianak asal Bengkayang. Kini Is masih
terbaring sakit dikediamannya sedangkan Es kini mendekam di hotel pordeo karena
ia langsung menyerahkan diri di Mapolres kemarin,” terang Lintar kepada Equator
ditemui diruang kerjanya, Selasa (6/3).
Lintar menjelaskan, kronologis kejadiannya ialah Es dan
Is yang notabene sama-sama masih duduk di bangku sekolah dan kuliah skhock
dikarenakan Is mengandung. Is meminum obat jenis cairan yang dimaksud untuk
melakukan aborsi.
Setelah orok bayi keluar dari rahim Is, Es langsung
membawa orok tersebut dibungkus dengan amplob cokelat dan plastik hitam.
Kemudian ia Es menuju semak belukar tepatnya di belakang rumah Pak Abun warga
Seibopet Kelurahan Sebalo. Letak rumah Pak Abun berada di belakang rumah
anggota Polres Bengkayang.
“Orok bayi tersebut langsung ditanam oleh Es menggunakan
cangkul dan hanya sejengkal dalamnya. Amplob cokelat yang bertulisan nama
disitulah menjadi kunci utama kami untuk mengembangkan kasus ini,” bebernya.
Terkait laporan dari masyarakat, Lintar menerangkan, yang
melaporkan adanya penemuan orok bayi
ialah pak Abun. Saat itu pak Abun lagi ke belakang rumahnya untuk
menanam singkong, ia curiga ada bekas galian tanah masih baru.
Kekuatiran pak Abun pun berlanjut, ia pun menggali dan
menemukan orok, berselang tidak lama ia menemukan orok tersebut, Pak Abun pun
segera melaporkan ke pihak kepolisian. Kurang lebih 15 anggota dari Polres
Bengkayang langsung meluncur ke TKP.
“Dari pengakuan Is, orok bayi tersebut berumur empat
bulan lebih. Dan ia mengeluarkan orok tersebut dari rahimnya kurang lebih tiga
sampai empat jam sebelum dikuburkan oleh Es. Es merasa bertanggungjawab
akhirnya menyerahkan diri,”tandas Lintar, kemarin. (cah)
sangat sadis
BalasHapus