Jumat, 05 Agustus 2011

Jalan dan Jembatan Rusak Parah, Kecamatan Lembah Bawang Terisolir

 
 Jembatan Kampung Sengkabang ke Sejaroh
Bengkayang. Kecamatan Lembah Bawang merupakan suatu wilayah dari pemekaran Kecamatan Samalantan. Daerah ini memang patut dan layak dijuluki kecamatan terisolir oleh Pemda Bengkayang. walaupun kampung halaman Sekda Bumi Sebalo tetapi hingga saat ini masih terisolir. Kondisi jala dan jembatan yang rusak parah menjadi penyebabnya.
Yohanes, warga kelurahan Bumi Emas Kecamatan Bengkayang mengatakan, kondisi jalan menuju ke Kecamatan Lembah Bawang sangat amat memprihatinkan, badan jalan hanya pengerasan tetapi tidak digilas dengan alat berat dan hanya atasnya berserakan sirtu (pasir campur batu, Red) ditambah kiri kanan jurang.
“Sudah kondisi jalan rusak parah, banyak mendaki dan menurun ditambah jembatan rusak parah, membuat hati berdebar-debar  saat melintasinya,” keluh Yohanes kepada Equator ditemui di Dusun Bakuant Desa Lembah Bawang Kecamatan lembah Bawang, belum lama ini.
Yohanes melanjutkan, kondisi jalan menuju ke Kecamatan Lembah Bawang melalui Sebadas Kecamatan Sungai Betung merupakan kesalahan Pemda Bengkayang. Dimana  saat membuka badan jalan tidak terfokus dan membagi anggaran ke jalan yang lain sehingga masyarakat setempat tersiksa dengan keadaan ini.
Seharusnya Pemkab Bumi Sebalo mengikuti pola Malaysia dalam membangun jalan sampai tuntas, tidak setengah-setengah. Ataupun mengadopsi proyek multi years Pemprov Kalbar. Dengan kondisi jalan seperti ini, membuat warga Lembah Bawang terisolir dan semakin miskin.
“Saat kondisi jalan rusak parah saja dari Bengkayang menuju Bakuant hanya membutuhkan waktu 90 menit menggunakan motor, apalagi jalan mulus mungkin hanya membutuhkan waktu 50 menit. Jalan ini merupakan akses terdekat menuju Hutan Lindung Gunung Bawang dan dapat tembus ke Desa Seren Selimbau Kecamatan Lumar  dan Dusun Sedihat Kecamatan  Tebas Kabupaten Sambas,” terangnya.
Sama halnya dengan Agus warga Tebuah Elok Kecamatan Subah Kabupaten Sambas saat bertandan ke Desa Lembah Bawang. Ia jauh-jauh dari Tebuah Elok ke Bakuant untuk memenuhi undangan pesta keluarganya.
“Kondisi jalan ke sini lebih parah dibandingkan menuju tempat saja tinggal, dan badan terasa hancur saat melintasinya. Di pikir-pikir, sudah malas rasanya pulang ke kampung memikirkan jalan yang menguras energy,” aku bapak dua anak ini, kemarin.
Dari pantauan awak Koran ini dilapangan, dari simpang Sebadas sampai ke Bakuant, kondisi jalan memang rusak berat dan rata-rata jembatannya darurat. Terutama di Dusun Sejaroh dan Sejaroh Param, dimana kita harus melintasi sungai baru dapat melanjutkan perjalanan. Sama halnya dengan jembatan gantung yang ada di Sansak, kayu pada rapuh dan busuk, banyak lubang dan sewaktu-waktu akan roboh.
Apabilla kendaraan roda empat menuju Kecamatan Lembah Bawang harus menyeberang sungai yang lebarnya Sembilan sampai pulhan meter. Syukurnya awak Koran ini ke Lembah Bawang pada musim kemarau, apabila musim penghujan, perjalanan tidak dapat dilanjuti dan harus bermalam dijalan. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar