Sabtu, 27 Agustus 2011

Target Akhir 2011, Tunggakan Sisa 300 Juta Rupiah

By: yopi cahyono
Bengkayang.
Adi Kurniawan, Manajer PLN Ranting Bengkayang mengatakan, selama ini pihaknya tidak pernah mendapatkan fasilitas dari Pemda Bumi Sebalo. Tidak seperti BUMD lainnya seperti PDAM dan PT MBM. Padahal PLN memberikan kontribusi yang besar untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Selama 2010 pihaknya memungut PPJ (Pajak Penerangan Jalan, Red) 45 juta sampai 60 juta perbulan. Sedangkan 2011 mendapatkan pemasukan 60-70 juta rupiah. PPJ naik karena pelangggan bertambah,” beber Adi kepada Equator ditemui diruang kerjanya, belum lama ini.
Adi menjelaskan, lain halnya dengan PLN Ranting Sungai Duri, setiap bulan PPJnya diatas 20 juta. Apabila banyak pelanggan PLN yang menunggak membayar rekening listrik, PPJ akan menurun. Ia merincikan secara gabungan pelanggan yang menunggak pada triwulan ke dua pada bulan Juni 2011 sebesar 627.941.260 rupiah. Pada triwulan ke tiga bulan Juli turun menjadi 536.989.540 rupiah.
“Desember 2011 saya menargetkan tunggakan pelanggan tidak membayar rekening listrik tinggal 300 juta rupiah. Dan ini merupakan pekerjaan rumah saya saat ini. Bengkayang masih bagus dibandingkan PLN Landak dimana pelanggannya menunggak lebih dari tiga milyar rupiah,” ungkap Adi-sapaan akrabnya, kemarin.
Adi sangat salut dengan PLN Ranting Sungai Duri yang membawahi wilayah Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, dan Capkala. Dimana sampai triwulan ketiga nol tunggakan dan terbaik se Kalbar. Perlu diketahui, secara keseluruhan se-Kalbar, bulan Juni pelanggan yang menunggak sebesar 13.101.337.393 rupiah. Dan pada Juli menurun menjadi 10.786.483.556 rupiah.
Adi menceritakan, pelanggan yang ada di Samalantan yang paling banyak menunggak dan ia bersama jajarannya telah turun ke lapangan dan survey langsung kenapa tidak mau bayar rekening listrik. Hasil yang ia dapatkan, masyarakat tidak punya uang dan dikarenakan catat meter.
Pelanggan komplen karena saat pembayaran rekening listrik, daya yang dipakai tidak sesuai dengan kenyataan di meteran listrik. Oleh karena itu, Adi menghimbau kepada seluruh pelanggan Bumi Sebalo untuk teliti dulu apakah pemakaian listrik sesuai dengan kenyataan. Apabila tidak ada kesalahan catat meter baru bayar.
 Saat awak Koran ini menanyakan,  apabila pelanggan membayar rekening listrik dimana saat membayar ia tidak teliti dan saat pulang ia pun cek pemakaian ternyata ada kesalahan catat meter, apakah uang tersebut dapat dikembalikan.
“Apabila pelanggan sudah membayar dan mau komplin, maka tidak dapat dikembalikan uangnya karena pembayaran sekarang system online dan uangnya sudah masuk ke pusat,” terang pria berkumis dan berkulit sawo matang ini.
Baik di Bengkayang atau daerah lainnya, Adi mengakui human eror pasti ada saat catat meter, dan saat entri data juga kemungkin besar ada sehingga timbulnya perbedaan pemakaian daya saat pelanggan membayar rekening listrik lain dengan angka pemakaian di meteran. (cah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar