Bengkayang-BBK . Memang sulit mencari sebuah partai yang wewenang dalam
berkoalisi dalam Pemilukada disebuah kabupaten/kota dilimpahkan oleh DPD kepada
DPC.
M Chandra Jamaludin, Ketua Dewan
Pengurus Daerah Partai Gerindra Kabupoaten Bengkayang mengatakan, rekomendasi
sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan.
"Hasil Pileg 2014 lalu perolehan
suara dan perolehan kursi mengalami kenaiklan sangat signifikan di
Kalbar," katanya.
Ia menerangkan, dari 14 kabupaten/kota
se Kalbar Partai gerindra mendapat 60
kursi di DPRD. Sebanyak 7 kursi di DPRD Kalbar, 53 di kabupaten/kota di
Kalbar. Ini berkat kerja keras kader dan pengurus kita semua.
Ia mengungkapkan, persoalan saat ini
ialah kepercayaan pemilih harus dijaga dan dibuktikan. Jangan hanya impian
kosong dan mimpi saja tapi diwujudkan dan keingian masyarakat khususnya di Kabupaten
Bengkayang.
“Jangan program kerja menjadi hiasan
di administrasi tetapi diwujudkan dilapangan. Kepercayaan PAC dukung
Fransiskus tetap menjadi Ketua DPC itu nerupakan suatu kebanggaan,” katanya.
Chandra yang merupakan asal dari
Ngabang Kabupaten Landak menuturkan,
Target 2019 memenangi pemilu secara
nasional.
Tetap H Prabowo Subianto tetap
menjadi presiden ke delapan. Target nasional ini tanggungjawab di daerah juga.
“Untuk mencapai target, minimal 23
persen. Sekarang partai gerindra baru 12 persen 2014 ini. Jadi butuh dua kali
lipat. 2019 butuh delapan kursi di DPRD Bengkayang kelak,” jelasnya.
Pada 2019 mendatang pemilu serentak
antara Pileg dan Pilpres.
Ini hal yang biasa namun memiliki
pengaruh yang besar menjadi pemenang pemilu. Kita mulai berpikir perubahan
sistem.
Dulu Partai Gerindra dihadapi masa
masa yang sulit dan kompak. Sekarang sudah berhasil, mungkin kita tidak sesusah
2009 lalu.
Ia berpesan pengurus dan kader jangan
lengah dan terlena. Mari kita lebih solid dan tidak terpecah.
Terkait pemilukada, siapapun calon
yang diusung Partai Gerindra wajib menang. Walaupun harus berkoalisi. Bukan
hanya mengusung namun bersama sama memenangkan calon yang kita usung.
Chandra mengungkapkan, memang priorotaskan
kader Partai Gerindra pada Pemilukada untuk calon Bupati atau wakil Bupati, namun
kader harus siap dan mampu.
Apabila tidak siap dan tidak mampu
maka wajib berkoalisi dan partai yang berkoalisi harus satu pandangan dengan Gerindra
dan dapat kita lakukan.
Tentunya dalam berkoalisi harus ada
kesepakatan yang harus dibangun terdahulu. Mari bekerja dan target menang
kandidat yang kita usung. Apalagi Mesin politik perlu bensin, jadi berbicara
dengan partai koalisi mengenai bensin tersebut.
“Saya serahkan Pemilukada kepada DPC
untuk menentukan sikap mau berkoalisi dengan partai mana saja. Intinya kita
memenangi pemilukada,” tandasnya. (yopi)