Jumat, 08 Juni 2012

200 orang PAC dan DPC Partai Demokrat ke Pontianak Antar Cornelis-Sanjaya

BENGKAYANG BERANDA KALBAR-BENGKAYANG. Setelah sekian lama isu yang menerpa Partai Demokrat Kalbar akan memilih figur lain selain Cristiandi Sanjaya dalam perhelatan Pilgub Kalbar akhirnya terjawab. Sabtu (9/6) pasangan Cornelis-Cristiandi Sanjaya akan mendeklarasikan maju menjadi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilgub Kalbar 2012.
Yosua Sugara, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkayang mengatakan, besok (hari ini, Red) seluruh pengurus PAC dan DPC PD akan berangkat ke Pontianak untuk mengikuti deklarasi Cornelis-Sanjaya di GOR Pangsuma pada sabtu mendatang pukul 08.00.
"Menurut informasi setelah deklarasi langsung mendaftarkan diri ke KPU Kalbar. Sebanyak     200 orang akan ikut ke Pontianak dari seluruh pengurus PAC dan DPC PD," beber Yosua.
Yosua melanjutkan, para pengurus akan berkumpul di Sekretariat DPC PD yang berada di jalan Sanggau Ledo.
"Berusaha semaksimal mungkin. Menang kalah itu urusan ke dua yang terpenting kita terus berusaha meraup suara di Kabupaten Bengkayang," ungkapnya.
Saat ini masih belum membentuk tim pemenangan Cornelis-Sanjaya di Kabupaten Bengkayang. Setelah deklarasi dan mendaftarkan diri di KPU Kalbar, baru dibentuk tim pemenangan.
Ia akui akan bekerjasama dengan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bengkayang memenangkan Cornelis-Sanjaya.
"Tidak perlu dipatok berapa persen meraup suara di Bumi Sebalo. Yang terpenting harus suara terbanyak pasangan Cornelis-Sanjaya di Kabupaten Bengkayang," kata Yosua. (cah)


Ketua Umum DAD Bengkayang Tutup Gawia Sowa Jagoi Babang


BENGKAYANG BERANDA KALBAR-JAGOI BABANG. Konon jaman dahulu tersebutlah dua manusia yang bernama Ayang dan Ajua’ di utus yang maha kuasa turun ke bumi memberitahukan kepada adat istiadat dan ngo’ma keluarga bidayuh, termasuk tradisi awal berladang sampai panen, hingga saat ini terus dijaga dan diadakan. Anyim datang ke Sekida Kecamatan Jagoi untuk menutup Gawia Sowa.
Drs Kristianus Anyim Msi, Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang mengatakan, Ritual adat Gawia Sowa Dusun Jagoi Kindau Desa Sekida Kecamatan Jagoi Babang merupakan salah satu ritual dayak Bidayuh yang hingga saat ini masih dilestarikan masyarakat setempat.
Ritual adat Gawia Sowa setiap tahun harus diadakan, jangan sampai peninggalan dari nenek moyang kita hilang dimakan jaman dan generasi muda melupakannya,” ingat Anyim yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang ditemui di Jagoi Kindau, belum lama ini.
Suami dari Anastasia Maria Anyim ini melanjutkan, saat ini informasi dapat diakses dengan mudah terutama adat dan budaya dari negara lain. Apalagi Desa Jagoi Kindau ini merupakan daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.
Tentunya sudah banyak adat dan budaya dari negeri jiran yang telah masuk ke seluruh lapisan masyarakat. Tidak dipungkiri, masyarakat adat dayak bidayuh yang ada di Jagoi Babang masih serumpun dengan dayak bidayuh yang ada di Bau Serawak Malaysia.
“Setiap budaya yang masuk harus kita saring dan pilah, mana yang baik dan yang buruk. Yang baik kita ambil, yang jelek kita buang,” saran Anyim, kemarin.
A Ale, Camat Jagoi Babang menjelaskan, Gawia Sowa merupakan ritual adat oleh dayak Bidayuh yang ada di wilayah kerjanya. Gawia Sowa sama halnya dengan makan padi baru dimana masyarakat dayak bidayuh menyukuri hasil panen tahun ini.
 “Gawia Sowa dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat dayak Bidayuh yang ada di Jagoi Babang. Gawia Sowa setiap tahunnya bergilir dilakukan oleh enam dusun yang ada di Desa Sekida dan Desa Jagoi,” tandasnya, kemarin. (cah)



Bengkayang Demam Lelong

BENGKAYANG BERANDA KALBAR-BENGKAYANG. Keberadaan lelong (pakaian bekas impor, sebutan bagi masyarakat kota Bengkayang) semakin menjamur akibat banyaknya peminatnya. Masyarakat kota Bengkayang pun demam lelong.
Karina, warga kelurahan bumi emas kecamatan bengkayang mengungkapkan, saat ini warga kota Bengkayang lagi demamnya membeli pakaian bekas.
"berbagai macam di jual, harga relatif murah dan kualitas bagus dibandingkan membeli pakaian baru," ungkap ibu dua anak ini ditemui di Jalan Basuki Rachmad, Kamis (7/6/).
Karina melanjutkan, ia sering membeli pakaian bekas (lelong sebutan orang bengkayang, Red) untuk anak dan dirinya.
Sebut saja yanti(bukan nama sebenarnya), salah satu penjual lelong di kota Bengkayang saat ditemui awak koran ini, setiap hari banyak pelanggan yang datang membeli jualannya.
"Bukan hanya petani saja yang membeli lelong ditempat jualan saya, PNS, TNI, bahkan Polisi pun datang ke sini berbelanja," aku yanti, kemarin.
Ia mengakui, tidak mengambil banyak keuntungan menjual pakaian bekas kualitas impor. Dalam sehari ratusan ribu rupiah ia dapatkan.
Semuanya tergantung pelanggan yang datang membeli. Kadang makan ke modal apabila barang yang datang tidak menarik.
Saat awak koran ini menanyakan, lelong di dapat dari mana. "barang ini dikirim dari malaysia dan singapura," terangnya.
Namun ia tidak merincikan lewat jalur apa masuk barang-barang tersebut.
Dari pantauan awak koran ini dilapangan, keberadaan penjual lelong di Kota Bengkayang menyebar di Jalan Basuki Rachmad, dan Sanggau Ledo. (cah)

Pemprov Serahkan Bantuan Rp 200 juta Bangun Gereja Sibale


BENGKAYANG BERANDA KALBAR-SAMALANTAN.  
Gubernur Kalbar Cornelis SH MH melalui Asisten II Bidang Administrasi, Pembangunan, dan Perekonomian Sekretaris Daerah Kalbar Lensus Kandri SH MH meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Bengkayang dikarenakan Gubernur tidak dapat hadir dikarenakan ke Jakarta memenuhi panggiklan Presideng RI, begitu juga dengan Wakil Gubernur Kalbar, yang awalnya akan ke sini tetapi mendadak di panggil oleh presiden bersama Bupati Bengkayang hari ini.
"Seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang khususnya jemaat Gereja Khatolik Roh Kudus Sibale Desa Babane Kecamatan Samalantan harus mendukung pembangunan gereja ini,” pinta Lensus di Gereja Roh Kudus Sibale, Selasa (5/6).
Ia melanjutkan, di jaman globalisasi ini, seluruh elemen masyarakat Samalantan jangan sampai menyalahgunakannya karena dapat merusak moral. Oleh karena itu, sangaty dibutuhkan agama yang teguh untuk menghalang perbuatan negatif.
Gereja seharusnya menjadi tempat ibadah dan mendalami agama untuk membentuk mental yang lebih baik. Selain itu, gereja juga memberikan pengaruh yang positif di lingkungan masyarakat supaya damai dan kondusif baik antar umat beragama maupun intern umat demi pembangunan Kalbar pada umumnya, Kabupaten Bengkayang pada khususnya.
Pembangunan fisik dibangun yang kuat dan kokoh sehingga lama dipakai. Gedung roh kudus dapat berperan multi fungsi sebagai tempat ibadah dan membagun SDM yang religus sehingga individu, keluarga dan masyarakat dapat terbangun. Gereja juga dapat dipakai sebagai sosial kemasyarakatan sehingga dapat menjaga nilai keagamaan sesuai visi dan misi prov Kalbar 2008-2013.
“Pemerintah Propinsi memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta rupiah kepada Gereja Khatolik Roh Kudus Sibale. Semoga hibah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga gereja dapat dibangun,” harapnya.
Wakil Bupati Bengkayang, Agustinus Naon S Sos mengajak seluruh  masyarakat Kecamatan Samalantan untuk membina, menghayati, dan mengamalkan apa yang telah diajarkan agamanya masing-masing.
“Kita harus saling hormat-menghormati sesama manusia baik yang seumat maupun yang berbeda keyakinan. Sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945,” saran Naon, kemarin.
Naon mengakui, dengan segala kekuarangan, keterbatasan, dan sumber daya yang dimiliki, belum mampu memenuhi keinginan masyarakat Kabupaten Bengkayang. Peran serta dan partisipasi masyarakat merupakan modal utama untuk membnagn Kabupaten Bengkayang.
“Semoga dengan peletakan batu pertama petanda mu;lai dibangunnya gereja ini dapat memberoikan manfaat kepada umat agama khatolik di sini,” tandasnya. (cah)

Hindari Laka, Warga Tambal Jalan Propinsi

BENGKAYANG BERANDA KALBAR-SERUKAM. Sepanjang jalan Bengkayang menuju kota Singkawang yang merupakan jalan provinsi, banyak yang berlubang dan rusak. Walaupun pihak pemprov Kalbar kerap melakukan tambal sulam namun masih banyak ruas jalan yang rberlubang dna rusak parah sehingga warga setempat dengan kesadarannya menambal jalan tersebut supaya laka lantas dapat dihindari.
Miang Santoso, warga Serukam Kecamatan Samalantan mengatakan, ia bersama tiga temannya berinisiatif untuk menambal jalan propinsi yang berlubang di daerah gunung van de ling secara swadaya.
"Tunggu Pemprov Kalbar yang menambal jalan ini, sudah banyak laka lantas yang terjadi," kesal Santoso ditemui di Jalan Van De Ling, Rabu (5/6).
Ia melanjutkan, penambalan jalan yang berlubang menggunakan semen, pasir dan batu pecah. Hal ini dimaksud supaya tambalan yang mereka kerjakan dapat bertahan dengan waktu yang lama.
Santoso mengakui, dengan mereka secara suka rela menambal jalan propinsi ini tentunya membutuhkan pengertian dari pengguna jalan.
"Sumbangan suka rela bagi pengendara roda dua dan empat yang melintas. Kami tidak memaksa, bahkan banyak motor yang lewat tidak menyumbang," tegasnya.
Dengan adanya sumbangan dari pengguna jalan, modal mereka membeli semen, pasir dan batu pecah dapat tergantikan.
Yanto, warga Kecamatan Bengkayang mengungkapkan, dengan adanya warga yang berinisiatif menambal jalan propinsi sudah membantu pihak pemerintah memperbaiki jalan raya.
"Tidak ada undang-undang yang melarang warga membantu menambal jalan dan meminta sumbangan secara suka rela kepada pengguna jalan," ucap yanto, kemarin.
Ia meneruskan, dengan banyaknya jalan propinsi yang berlubang, tentunya akan menimbulkaan kecelakaan.
Jalur Bengkayang-Singkawang, terutama daerah yang banyak berlubang jalannya, rawan kecelakaan bahkan sampai memakan jiwa.
"Jika tidak percaya, tanya sana di polres bengkayang, berapa orang mati akibat jalan propinsi ini rusak dan berlubang,"tandasnya. (cah)