Sisilia: Bidai laris terjual saat pameran di luar
Kabupaten Bengkayang, tidak pernah di bawa pulang
Bengkayang.
Semenjak Femi Oktaviani Gidot menduduki sebagai Ketua Umum TP PKK dan Deskrada
Kabupaten Bengkayang, banyak hasil kerajinan dari beberapa kecamatan yang ada
tertampungkan dan dikenal oleh dunia luar berkat bekerjasama dengan Disperindag
Bumi Sebalo. Baru beberapa bulan saja sudah menampung 70 jenis kerajinan dari
tujuh kecamatan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkayang, Ibu Femi
Suryadman Gidot, SE. mengatakan, setiap kecamatan pada setiap kesempatan supaya
dapat melaksanakan kegiatan Tanam Tebar dan Pemeliharaan di wilayah kecamatan
yang sesuai dengan situasi dan kondisi geografis setempat karena hal itu sangat
membantu kehidupan masyarakat.
“Masyarakat di setiap kecamatan dapat menunjukan potensi
Sumber Daya Masyarakat dengan kreatifitas serta ketrampilan yang ada di daerah
setempat dalam bidang apapun untuk dipamerkan pada HUT Pemda yang akan
diselenggarakan pada bulan April mendatang,” harap istri Bupati Bengkayang,
Suryadman Gidot ini diruang kerjanya, belum lama ini.
Sekretaris TP PKK Kabupaten Bengkayang, Sisilia Ones
mengatakan, sejak awal November 2010 lalu PKK membuat terobosan baru dan
bekerjasama dengan Disperindag Bumi Sebalo untuk menampung dan menjual kembali
kerajinan dari masyarakat.
“Hal ini dimaksud untuk membantu para pengrajin yang ada
di Kabupaten Bengkayang, dimana selama ini mereka mengalami kesulitan untuk
memasarkan hasil kerajinan mereka dan susah untuk mendapatkan modal
mengembangkan usahanya,” terang Sisilia ditemui diruang kerjanya, Jumat (28/1).
Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membantu para
pengrajin yang ada di Kabupaten Bengkayang dengan menampung hasil karya mereka,
memasarkannya dan membuka lapangan pekerjaan bagi pengrajin, dengan maksud para
pengrajin giat dan tekun mengembangkan potensi yang dimilikinya.
“Dengan terobosan ini, setiap bulan para pengrajin
mendapat penghasilan dan tidak putus
pekerjaan. Setiap perajin dalam sebulan minimal 30 buah kerajinan yang harus
diserahkan ke TP PKK Kabupaten Bengkayang,” jelas Sisil-sapaan akrabnya,
kemarin.
TP PKK Bumi Sebalo tidak mengambil untung, kami hanya
membantu memasarkan saja. Karena tujuan utama ialah mengenalkan hasil kerajinan
dari masyarakat Bumi Sebalo kepada dunia luar. Karena selama ini aset berharga
tersebut banyak yang di klaim oleh Malaysia salah satunya bidai.
“Kurang lebih 70 jenis kerajinan yang ada di secretariat
TP PKK Bengkayang, tetapi nama barangnya sama. Misalnya, bidai tergantung pada
ukuran besar dan kecil. Begitu juga dengan jenis-jenis kerajinan lainnya,”
bebernya.
Saat ini baru tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten
Bengkayang yang kami rangkul, seperti Jagoi Babang, Seluas, Tujuh Belas,
Bengkayang, Samalantan, Sungai Raya, dan Sungai Raya Kepulauan. Hal ini
dikarenakan kami masih belum mampu menampung semuanya sekaligus, setiap tahun
secara bertahap kecamatan yang belum dirangkul akan diusahakan bergabung.
Adapun jenis-jenis kerajinan yang ada di Sekretariat TP
PKK Bumi Sebalo berdasarkan kecamatan
Kecamatan Jagoi Babang dan Seluas, hasil kerajinan dua
daerah ini tidak jauh berbeda.seperti bidai, selepe, dan juah. Perbedaannya dua
kecamatan ini ialah Jagoi membuat takin dari rotan, Seluas vas bunga dari
rotan.
Ada
beberapa jenis kerajinan asal Kecamatan Bengkayang, seperti Kepoak (tempat tisu
dari kulit kayu yang dikombinasikan dengan kerang laut), meja yang di ukir
dengan motif dayak, pantak (patung manusia yang di ukir dari kayu), dan vas
bunga dari tempurung kelapa.
“Kerajinan asal Sungai Raya Kepulauan seperti belacan
tabur dan ikan teri cepat laku dijual, terutama belacannya. Sedangkan manisan
rumput laut dan buah pala belum kami tampung. Hal ini dikarenakan kemasan dari
pengrajin masih belum menjanjikan. Untuk memecahkan masalah ini, kami akan
melakukan pembinaan kepada mereka untuk pengemasannya.selain itu tirai dari
kerang laut juga di buat oleh kecamatan ini,” ungkap Sisil.
Sisil mengungkapkan, bukan hanya kabupaten lain saja
dapat membuat miniature, pengrajin Bumi Sebalo pun dapat membuatnya, seperti
pengrajin asal Kecamatan Samalantan yang membuat Miniature baluk (Rumah Adat
Dayak Bidayuh) dan tugu khatulistiwa.
Pengrajin dari Kecamatan Tujuh Belas menghasilkan Simpu
dan budidaya jamur merang. Namun sangat disayangkan, saat kami ke sana denga maksud untuk
membeli jamur merang, orangnya tidak berada di tempat.
Khusus Kecamatan Sungai Raya, pengrajinnya memproduksi
dodol pisang, labu dan ketan. Hanya stocknya sudah habis. Apabila ada pameran
ke luar kabupaten baru disertakan karena takut tidak tahan lama dan sekarang
lagi diusahakan untuk dikembngkan untuk cirri khas makanan asal Bum Sebalo.
Pengrajin yang kami rangkul rata-rata home industry.
Pembeli hasil kerajinan home industry masyarakat Bumi
Sebalo yang ada di secretariat PKK, ada dari dalam dan luar kabupaten. Dari ibu kota
NKRI yang datang ke Bumi Sebalo dalam hal pekerjaan juga mampir ke sini untuk
buah tangan setibanya di Jakarta.
“Saat kamimengikuti pameran dimana saja, jenis kerajinan
bidai tidak pernah di bawa pulang. Pasti laris terjual karena peminatnya
banyak. Bidai yang labelnya made in Malaysia merupakan hasil kerajinan
warga Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang. Kita masih belum mampu menampung dalam
jumlah banyak, sehingga para pengrajin menjual bidai ke Serikin Serawak Malaysia,” kata
Sisil.
Sisil menjelaskan, bagi siapa saja yang ingin membeli
hasil kerajinan asal Bumi Sebalo yang ditampung di Sekretariat TP PKK
kabupaten, dapat langsung menghubungi nomor handphone 081256245966. Ia
membeberkan, harga barang-barang kerajinan yang ada di secretariat bervariasi,
dari Rp 20 ribu sampai Rp 750 ribu rupiah tergantung ukuran besar dan kecil
jenis kerajinannya.
Dari pantauan awak Koran ini, tempat yang dimiliki oleh
Sekretariat TP PKK Kabupaten Bengkayang tidak layak, hal ini dikarenakan ruang
atau tempat untuk memajang dan memamerkan hasil kerajinan dari para pengrajin
sangat sempit dan banyak yang disimpan di dapur.
Berhubung ketua Umum TP PKK dan Deskrada Kabupaten
Bengkayang orang yang sama, alangkah baiknya kantor tersebut direnovasi ulang
dan digabung menjadi satu sehingga hasil kerajinan yang ditampung dapat
dipajang dan menarik pelanggan yang datang untuk membeli sebagai buah tangan.(cah)