Rabu, 07 Maret 2012

PATROLI Siswi SMA Bengkayang Aborsi, Pacar Bantu Tanam Orok Bayi



Bengkayang. Teka teki siapa pelaku aborsi akhirnya ditemukan. Pelakunya ialah seorang siswi SMA di Bengkayang yang tega mengaborsi kandungannya dan pacarnya seorang mahasiswa membantu menanam orok bayi tersebut.
AKBP Veris Septiansyah Kapolres Bengkayang melalui AKP Lintar Mahardhono, Kasat Reskrim mengatakan,  terkait dengan kaususpenemuan orok bayi, pihaknya telah mengetahui kedua pelaku yang tega menggugurkan hasil benih cinta mereka.
“Dua tersangka tersebut ialah Is, 17, pelajar SMA di kota Bengkayang dan Es, 20, mahasiswa salah satu universitas di Pontianak asal Bengkayang. Kini Is masih terbaring sakit dikediamannya sedangkan Es kini mendekam di hotel pordeo karena ia langsung menyerahkan diri di Mapolres kemarin,” terang Lintar kepada Equator ditemui diruang kerjanya, Selasa (6/3).
Lintar menjelaskan, kronologis kejadiannya ialah Es dan Is yang notabene sama-sama masih duduk di bangku sekolah dan kuliah skhock dikarenakan Is mengandung. Is meminum obat jenis cairan yang dimaksud untuk melakukan aborsi.
Setelah orok bayi keluar dari rahim Is, Es langsung membawa orok tersebut dibungkus dengan amplob cokelat dan plastik hitam. Kemudian ia Es menuju semak belukar tepatnya di belakang rumah Pak Abun warga Seibopet Kelurahan Sebalo. Letak rumah Pak Abun berada di belakang rumah anggota Polres Bengkayang.
“Orok bayi tersebut langsung ditanam oleh Es menggunakan cangkul dan hanya sejengkal dalamnya. Amplob cokelat yang bertulisan nama disitulah menjadi kunci utama kami untuk mengembangkan kasus ini,” bebernya.
Terkait laporan dari masyarakat, Lintar menerangkan, yang melaporkan adanya penemuan orok bayi  ialah pak Abun. Saat itu pak Abun lagi ke belakang rumahnya untuk menanam singkong, ia curiga ada bekas galian tanah masih baru.
Kekuatiran pak Abun pun berlanjut, ia pun menggali dan menemukan orok, berselang tidak lama ia menemukan orok tersebut, Pak Abun pun segera melaporkan ke pihak kepolisian. Kurang lebih 15 anggota dari Polres Bengkayang langsung meluncur ke TKP.
“Dari pengakuan Is, orok bayi tersebut berumur empat bulan lebih. Dan ia mengeluarkan orok tersebut dari rahimnya kurang lebih tiga sampai empat jam sebelum dikuburkan oleh Es. Es merasa bertanggungjawab akhirnya menyerahkan diri,”tandas Lintar, kemarin. (cah)




1 komentar: