Sabtu, 03 Maret 2012

Pelanggan PLN Nunggak Capai 650 juta rupiah

 Bengkayang. Menejer PLN Ranting Bengkayang, Adi Kurniawan mengatakan, untuk memecahkan permasalahan mengenai banyaknya pelanggan yang menunggak setiap bulannya, pihaknya telah mempunyai solusi jitu untuk mengatasinya.
“Di Goa Boma Kecamatan Monterado kami canangkan sebagai desa percontoh menggunakan meteran pra bayar di Kabupaten Bengkayang dimana sebanyak 300 pelanggan ganti semua dengan meteran pra bayar,” beber Adi kepada Equator ditemui diruang kerjanya, Kamis (1/3).
Adi menjelaskan, pelangan yang berada di Goa Boma sebelumnya menjadi tempat yang banyak menunggak hingga tahunan tidak membayar rekening listrik. Ia bersama masyarakat setempat telah duduk bersama untuk memecahkan masalah penunggakan rekening listrik yang menyebabkankerugian bagi pihak PLN.
Masyarakat dengan PLN telah sepakat untuk mengubah meteran regular menjadi pra bayar. Mereka setuju semuanya. Hal ini disambut baik oleh kedua belah pihak. Apalagi secara geografis letak Goa Boma sangat jauh dengan kantor PLNdi Samalantan dan akses jalan menuju kesana sangat sulit.
“Saat ini pelanggan yang menggunakan meteran pra bayar baru seribuan. Kita kalah dengan Kabupaten Sambas dimana mereka sudah mencapai diatas enam ribuan pelanggan yang menggunakan meteran pra bayar,” banding Adi.
Khusus di Goa Boma, pihak PLN membantu 21.400 pulsa untuk KwH perdana meteran pra bayar. Apabila ada pelanggan yang ingin berimigrasi dari meteran regular ke pra bayar, pihaknya hanya memungut biaya untuk pulsa meteran perdana pra bayar.
Pihak PLN telah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat mengenai keuntungan meteran pra bayar. Terutama pada pemilik rumah toko, rumah kontrakan, dan bangunan kantor atau perumahan dinas.
“Biasanya yang terjadi, si pemilik selalu dibebani tunggakkan membayar rekening listrik apabila orang yang mengontrak rumahnya tidak lagi tinggal disitu. Sama halnya dnegan rumah dinas, jadi solusi untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan ialah dnegan menggunakan meteran pra bayar,” ucapnya.
Saat awak Koran ini menanyakan, berapa jumlah tnggakan rekening listrik di Kabupaten Bengkayang hingga saat ini. “Saat ini sebanyak 650 juta rupiah pelanggan menunggak membayar rekening listrik. Penyumbang terbesar ialah pelanggan dari Kecamatan Samalantan dengan jumlah utang sebesar 400 juta rupiah. Sisanya pelanggan dari Kecamatan Bengkayang, Lumar, Ledo, Sanggau dan Seluas,” tegasnya.
Perlu diketahui, PLTD Bengkayang saat ini dalam sehari berproduksi menggunakan BBM jenis solar dengan jumlah 16 ton. Apabila harga solar industry sebesar delapan ribu rupiah dan dikalikan jumlah pemakaian tersebut,. Sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh PLN apabila dibandingkan dengan utang yang dibebankan kepada PLN.
“Apalagi wacana pemerintah pusat ingin menurunkan jumlah subsidi sehingga akan menimbulkan nilai TDL PLN harus dinaikkan. Pemerintah sendiri pusing dengan bnayaknya pelanggan PLN yang menunggak membayar rekeing listrik,” kata Adi.
Ia melanjutkan, apabila ada permasalahan dilapangan, masyarakat dapat mengirimkan pesan singkat (SMS, Red) kepada PLN Rayon Bengkayang dengan nomor 0821 5205 2145. Dapat juga melalui via e-mail ke rayon.bengkayang@pln.co.id atau rayon.bengkayang@plnwkb.com. 24 jam pihak PLN menerima pengaduan dari masyarakat Bumi Sebalo. (cah)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar