Jumat, 16 Maret 2012

Anyim Harap PNPM MP Berikan Manfaat Pada Masyarakat Bengkayang

BENGKAYANG. PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan pelatihan ruang belajar masyarakat, CBM (Community Based Monitoring) di Mess Pemda Bengkayang selama dua hari. PNPM MP ddapat memberikan manfaat pada masyarakat Bengkayang.
Drs Kristianus Anyim Msi, Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang mengatakan, pembangunan fisik harus seimbang dengan pemangunan sumber daya manusia. Hal ini dimaksud, masyarakat dapat membuka pola pikirnya ke arah yang lebih maju.
“Sekecil apa pun dana yang dikelola, dapat dimanfaatkan untuk pembangunan. Semoga PNPM MP dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat banyak,” harap Ketua DAD Bengkayang ini ditemui di Mess Pemda Bengkayang, Selasa (13/3).
Suami Anastasia Maria Anyim ini menyarankan, para peserta pelatihan dapat membuka pola pikir ke arah yang lebih baik, maju dan berkembang dalam pemantauan dan pengawasan secara khusus pada PNPM MP.
Sri Andayani, Fasilitator PNPM MP Kabupaten Bengkayang menerangkan, CBM (Community Based Monitoring) ialah sebuah bentuk pendampingan berbasis masyarakat dalam pergerakan serta peningkatan kapasitas pemantauan atau pengawasan oleh warga sendiri agar lebih peduli pada pelaksanaan program/kegiatan/proyek pembangunan di wilayahnya.
“Tujuan umumnya ialah mengembangkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mengawasi dan menjaga pelaksanaan pembangunan di desa dan berbagai program pembangunan desa lainnya, sehingga terjadi peningkatan kualitas dan efektivitas pembangunan di perdesaan,” terang Sri, kemarin.
Ia melanjutkan, manfaat CBM bagi masyarakat adalah meningkatkan rasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program. Selain itu juga penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan masyarakat.
Aju, Ketua Panitia Pelatihan CBM PNPM MP Kabupaten Bengkayang menambahkan, sebanyak 96 orang yang mengikuti kegiatan ini di Mess Pemda Bengkayang selama dua hari berturut-turut (13-14/3).
Para peserta dari pendamping lokal, Badan Kerjasama Antar Desa, BP UPK (Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan), Tim monitoring dan wakil masyarakat 16 Kecamatan di Kabupaten Bengkayang. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar