Minggu, 11 Maret 2012

Gidot Buka MTQ III di Sanggau Ledo



Bengkayang. Pelaksanaan MTQ digelar di Kecamatan Sanggau Ledo pada tanggal 7-9 Maret 2012. Pembukaan MTQ-ke Tiga tahun 2012 tingkat Kabupaten, diKecamatan Sanggau Ledo secara resmi dibuka dan ditutup oleh Bupati Bengkayang .
MTQ yang diikuti kafilah dari 17 Kecamatan se-Kabupaten Bengkayang ini untuk menjaring Qori dan Qoriah yang akan mewakili Kabupaten Bengkayang sebagai persiapan menghadapi MTQ tingkat Provinsi yang berpusat di Kabupaten Melawi pada Mei mendatang.
MTQ tahun 2012 ini merupakan kali ke Tiga semenjak Bengkayang menjadi Kabupaten. Adapun cabang yang di perlombakan antara lain Tilawah Alquran, Hifzil Quran, Fahmil Quran, Syarhil Quran dan Khattil Quran.
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengatakan, kegiatan musabaqah tilawatil quran sebagai jembatan untuk membangun karakter bangsa.
“Selepas pelaksanaan MTQ, orang tua tidak boleh berhenti membina putra dan putrinya. Baik dalam hal  menulis, membaca memahami dan menghayati Al quran,” ingat Gidot ditemui di Sanggau Ledo, (7/3).
Gidot melanjutkan, setiap kegiatan keagamaan harus di dukung guna mengimplementasikan visi dan misi Kabupaten Bengkayang.
“Semoga dengan MTQ ke III mampu menyegarkan kembali ingatan dan rasa cinta umat muslim di Bumi Sebalo kepada Al Quran sebagai penuntun kehidupan sehari-hari,” harap Gidot, kemarin.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkayang, H M Asmar menerangkan, tema MTQ 2012 ini ialah jadikan semangat MTQ sebagai wujud nyata pembangunan mental dan pondasi umat beragama di Kabupaten Bengkayang.
“Mari kita kabarkan kepada dunia, bahwa islam itu rachmatan bil alamain. Islam cinta keadilan dan menjauhi kekerasan. Islam menolak kebencian dan fitnah,” ajak Asmar, kemarin.
Asmar menjelaskan, islam selalu menganjurkan persatuan, kebersamaan dan ukhumah, baik itu islamiyah, bathoniyah maupun bashorriyah.
“Dengan mengedepankan nilai-nilai itulah, insya allah kita dapat membangun kokohnya toleransi, solidaritas dan kebersamaan di antara umat manusia di muka bumi,” katanya.
Camat Sanggau Ledo, Agustinus, menambahkan,  seluruh peserta dapat bertanding secara sportif, menjaga rasa persaudaraan, serta menjaga ketertiban agar penyelenggaraan MTQ dapat lebih menghasilkan sesuatu yang lebih baik semoga kegiatan ini mendatangkan pahala bagi kita semua. (cah)





MP3EI Percepatan Pembangunan Kalbar

Zeet: Kabupaten Bengkayang dapat mengambil bagian sesuai dengan kewenangannya bersama-sama Pemprov Kalbar

Bengkayang. Dalam rangka mengoptimalkan program-program pembangunan daerah serta menanggulangi keterbatasan yang dihadapi dalam pelaksanaannya, sudah saatnya di Kalbar menginisiasi kerjasama antar daerah. MP3EI Percepatan Pembangunan Kalbar.
Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis melalui Sekretaris Pemprov  Kalbar, M. Zeet Handy Assovie, MTM mengatakan, dalam rangka mendukung pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI, Red), pulau Kalimantan diposisikan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang serta lumbung energi nasional.
“Saya melihat ini merupakan peluang bagi kita dalam upaya melakukan percepatan pembangunan di Kalbar. Namun disisi lain, tantangan bagi kita bagaimana mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari implementasi MP3EI,” ungkap Zeet ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, Kamis (8/3).
Zeet melanjutkan, rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bengkayang, diantaranya terdapat rencana sistem jaringan prasarana energi atau kelistrikan yang meliputi jaringan distribusi pipa minyak dan gas bumi berupa pembangunan depo bahan bakar minyak dan gas di Tanjung Gundul, serta pembangunan jaringan pipa transmisi minyak dan gas bumi  di Natuna-Tanjung Api-Pontianak-Palangkaraya.
Ini merupakan salah satu harapan dan cita-cita masyarakat Kalbar yang terus selalu kita upayakan realsiasinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemenuhan infrastruktur dasar di bidang energi.
 “2011 lalu, Pemprov Kalbar bersama tiga provinsi lain di kawasan Selat Karimata yakni Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, dan Kepulauan Riau menandatangani perjanjian kerjasama pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan terpadu,” bebernya.
Zeet menjelaskan, salah satu objek kerjasamanya adalah penelitian dan pengembangan dalam rangka peningkatan dan pembangunan jaringan listrik. Untuk itu, ia menyarankan, Kabupaten Bengkayang dapat mengambil bagian sesuai dengan kewenangannya bersama-sama Pemprov dalam upaya merealisiasikan tujuan dari kerjasama tersebut.
Ia menegaskan, massa mendatang kerjasama antar daerah merupakan program yang akan di dorong oleh Pemprov Kalbar. Ini dikarenakan berpotensi untuk menjadi kunci akselerasi pembangunan daerah. Zeet memaparkan, yang menjadi kendala kerjasama antar daerah adalah ketidaktahuan dan ketidaksadaran Pemda akan potensi yang dapat dikerjasamakan.
“Kerjasama antar daerah dapat dimanfaatkan dalam rangka mennagani isu-isu strategis seperti peningkatan pelayanan publik, keamanan, pengembangan wilayah perbatasan, tata ruang antar daerah, penanggulangan bencana, potensi konflik, kemiskinann dan pengurangan disparitas wilayah,” saran Zeet, kemarin. (cah)

GELANGGANG OLAHRAGA Bengkayang Gelar Coaching Clinics Referee Futsal

Dedi: Hingga saat ini belum ada pelatihan resmi dari Badan Futsal Nasional dengan lisensi khusus di Kalbar

Bengkayang. sebanyak empat orang Badan Futsal Daerah Kalbar datang ke Kabupaten Bengkayang untuk menyampaikan materi Coaching Clinics Referee Futsal. Pembukaan dilakukan di Lapangan Futsal Angkasa Bengkayang dan materi di lakukan di Sekretariat KONI Bengkayang.
Drs Dedi Juzari, Kepala Bidang Organisasi SDM dan Fair Play Badan Futsal Daerah Kalbar mengatakan, kegiatan Coaching Clinics Referee Futsal ini dilakukan di Kabupaten Bengkayang dikarenakan di Bumi Sebalo belum ada lisensi khususuntuk futsal.
“Kegiatan ini hanya sebagai jenjang pengetahuan saja karena belum ada pelatihan resmi dari Badan Futsal Nasional dengan lisensi khusus di Kalbar,” terang pria kelahiran Pemangkat, 20 November 1966 ini ditemui di Lapangan Futsal Angkasa Bengkayang, Sabtu (10/3).
Dedi melanjutkan, kegiatan ini juga untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama di Kabupaten Bengkayang, sehingga turnamen yang diselenggarakan setiap tahunnya dapat dilaksanakan oleh wasit didaerah tersebut.
Materi yang disampaikan ialah Kepemimpinan wasit, dan peraturan permainan. Kegiatan iniditekankan praktek dilapangan dan peraturan permainan.
Rudi, Ketua Panitia Coaching Clinics Referee Futsal 2012 Kabupaten Bengkayang menerangkan, kegiatan ini dilakukan selama lima hari berturut-turut dari 10-15 Maret 2012 mendatang.
“Sebanyak 15 orang yang mengikuti kegiatan ini. Dimana dari Kecamatan Bengkayang sebanyak enam orang, Sanggau Ledo mengirimi empat orang, Sungai Raya Kepulauan hanya dua orang dan sisanya dari wasit senior untuk penyegaran,” rincinya.
Rudi menjelaskan, setelah selesai kegiatan ini dilakukan, saat mereka kembali di daerah masing-masing dapat mengembangkan futsal dan mendirikan club.
Ir Martinus Khiu, Ketua KONI Kabupaten Bengkayang menambahkan, kegiatan serupa sebenarnya sudah dilakukan tahun sebelumnya, ini untuk yang kedua kalinya di lakukan di Bumi Sebalo.
“Dengan ada pelatihan ini, kualitas pembinaan dan disetiap event turnamen futsal semakin meningkat. Ini juga salah satu wujud persiapan kita untuk mengikuti Porprov berikutnya, target kita mendapatkan medali emas di futsal,” tegas Khiu, kemarin.
Ia berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan maksimal dan bersungguh-sungguh. Dan saat kembali ke daerahnya dapat membentuk club dan membina pemain futsal di usia dini. Dengan tujuan akhir membawa nama harum Bumi Sebalo saat mengikuti disegala event turnamen Futsal baik di tingkat provinsi, Nasional bahkan internasional. (cah)


Sungai Raya Kepulauan Juara Umum MTQ III


Bengkayang. Penyerahan piala bergilir kepada juara umum kafilah MTQ terbaik dewasa yang diraih dari Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Sekaligus menutup secara resmi lomba tersebut dalam acara penutupan MTQ ke-III, tingkat Kabupaten Tahun 2012.
Bupati Bengkayang, SUryadman Gidot melalui Asisiten III, Pinus Shamsudin mengatakan, apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana dan semua unsur masyarakat yang turut membantu terselenggaranya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-III tahun 2012 tingkat Kabupaten yang berpusat di Kecamatan Sanggau Ledo.
“Untuk pelaksanaan MTQ ke-VI mendatang, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan terpilih menjadi tuan rumah sekaligus sebagai juara umum MTQ III di Sanggau Ledo,” beber Pinus di Sangggau Ledo, (Jumat (9/3).
Pemda Bengkayang sangat mendukung kegiatan ini. Diharapkan MTQ mampu meningkatkan minat generasi muda untuk terus meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam, Sebagai wujud perhatian pemda terhadap kafilah yang memenangkan MTQ ini.
Pemkab Bumi Sebalo akan memberi tropi dan uang pembinaan dan diharapkan ke depan, peserta yang menjadi juara, bisa meningkatkan prestasi dan mampu bersaing pada ajang MTQ ditingkat Provinsi mendatang.
“Kabupaten Bengkayang dapat meraih Runner-Up di ajang MTQ tingkar Provinsi mendatang dan bisa menjuarai perlombaan ini. Dan untuk yang kesekian kalinya kontingen kecamatan Sungai Raya Kepulauan berhasil keluar sebagai juara umum dalam ajang MTQ tingkat Kabupaten,” harapnya.
Oleh sebab itu, dalam salah satu program kerjanya, LPTQ Kabupaten  Bengkayang dapat lebih meningkatkan pembinaan dan pelatihan rutin kepada Qari, Qariah, Hafizh/Hafizhah, Mufassir, Mufassirah, Musyarrih, Mufahhim dan Khattah, Khatthathah potensial.
Dalam pelaksanaan MTQ ini tentunya banyak sisi positif yang didapat, sesama peserta sudah saling berbagi informasi dan pengalaman demi meningkatkan prestasi, namun yang lebih penting adalah bermuara pada syiar Islam agar terus bergema di Kecamatan Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang khususnya. (cah)

Rabu, 07 Maret 2012

PATROLI Siswi SMA Bengkayang Aborsi, Pacar Bantu Tanam Orok Bayi



Bengkayang. Teka teki siapa pelaku aborsi akhirnya ditemukan. Pelakunya ialah seorang siswi SMA di Bengkayang yang tega mengaborsi kandungannya dan pacarnya seorang mahasiswa membantu menanam orok bayi tersebut.
AKBP Veris Septiansyah Kapolres Bengkayang melalui AKP Lintar Mahardhono, Kasat Reskrim mengatakan,  terkait dengan kaususpenemuan orok bayi, pihaknya telah mengetahui kedua pelaku yang tega menggugurkan hasil benih cinta mereka.
“Dua tersangka tersebut ialah Is, 17, pelajar SMA di kota Bengkayang dan Es, 20, mahasiswa salah satu universitas di Pontianak asal Bengkayang. Kini Is masih terbaring sakit dikediamannya sedangkan Es kini mendekam di hotel pordeo karena ia langsung menyerahkan diri di Mapolres kemarin,” terang Lintar kepada Equator ditemui diruang kerjanya, Selasa (6/3).
Lintar menjelaskan, kronologis kejadiannya ialah Es dan Is yang notabene sama-sama masih duduk di bangku sekolah dan kuliah skhock dikarenakan Is mengandung. Is meminum obat jenis cairan yang dimaksud untuk melakukan aborsi.
Setelah orok bayi keluar dari rahim Is, Es langsung membawa orok tersebut dibungkus dengan amplob cokelat dan plastik hitam. Kemudian ia Es menuju semak belukar tepatnya di belakang rumah Pak Abun warga Seibopet Kelurahan Sebalo. Letak rumah Pak Abun berada di belakang rumah anggota Polres Bengkayang.
“Orok bayi tersebut langsung ditanam oleh Es menggunakan cangkul dan hanya sejengkal dalamnya. Amplob cokelat yang bertulisan nama disitulah menjadi kunci utama kami untuk mengembangkan kasus ini,” bebernya.
Terkait laporan dari masyarakat, Lintar menerangkan, yang melaporkan adanya penemuan orok bayi  ialah pak Abun. Saat itu pak Abun lagi ke belakang rumahnya untuk menanam singkong, ia curiga ada bekas galian tanah masih baru.
Kekuatiran pak Abun pun berlanjut, ia pun menggali dan menemukan orok, berselang tidak lama ia menemukan orok tersebut, Pak Abun pun segera melaporkan ke pihak kepolisian. Kurang lebih 15 anggota dari Polres Bengkayang langsung meluncur ke TKP.
“Dari pengakuan Is, orok bayi tersebut berumur empat bulan lebih. Dan ia mengeluarkan orok tersebut dari rahimnya kurang lebih tiga sampai empat jam sebelum dikuburkan oleh Es. Es merasa bertanggungjawab akhirnya menyerahkan diri,”tandas Lintar, kemarin. (cah)




2011 PPJ SUmbang 1,033 milyar ke Pemda Bengkayang


Bengkayang. 2010 lalu penerimaan pajak penerangan jalan yang telah ia serahkan kepada Pemda Bengkayang selama setahun mencapai 729.551.620. untuk tahun 2011 meningkat tajam.
“Bulan Januari 2010 PPJ sebesar 61,3 juta rupiah, Februari menurun menjadi sebesar 51,69 juta rupiah. Pada Maret meningkat menjadi sebesar 57,5 juta rupiah,” rinci Adi Kurniawan, Menejer PLN Ranting Bengkayang kepada Equator ditemui diruang kerjanya, belum lama ini.
Ia melanjutkan, pada April 2010 pendapatan PPJ menurun menjadi sebesar 48 juta rupiah. Hal ini dikarenakan banyak pelanggan yang menunggak membayar rekening listrik. Mei pendapatan PPJ meningkat menjadi sebesar 58,2 juta rupiah. Sama halnya pada Juni, hanya 58,5 juta rupiah. Pada Juli meningkat pendapatan PPJ dengan sadarnya masyarakat membayar rekening listrik sehingga menembus 71, 1 juta rupiah.
Pada bulan Agustus menurun, PPJ hanya sebesar 61, 4 juta rupiah. September naik tetapi tidak signifikan, hanya sebesar 67, 49 juta rupiah. Pada Oktober menurun lagi menjadi sebesar 63, 5 juta rupiah.  Sedangkan November meranjak ke 67, 9 juta rupiah, dan Desember menurun menjadi 62, 6 juta rupiah.
“2011, pendapatan dari PPJ sesuai dengan Perda Bengkayang nomor 3/2010 tentang pajak penerangan jalan, menembus angka 1,033 milyar,” beber Adi kepada Equator.
Ia menjelaskan, meningkat dratisnya PPJ di Bumi Sebalo dikarenakan pelanggan sadar akanmembayar rekening listrik dan bekerjasamanya antara PLN dan Kejaksaan Agung yang kerjasamanya sampai ke kabupaten/kota di Indonesia.
Adi merincikan, pada bulan Januari sampai Juli 2011 pendapatan PPJ 7 persen berkisar dari 63,5 juta rupiah sampai 67,69 juta rupiah.
Sedangkan sejak Agustus pendapatan PPJ meningkat dratis sampai Desember. Pada Agustus, PPJ sebesar 113, 1 juta rupiah. September menjadi 118, 7 juta rupiah. pada bulan Oktober naik, dengan pendapatan PPJ sebesar 125,98 juta rupiah.
Sama halnya dnegan bulan November, pendapatan PPJ di dapat sebesar 142,9 juta rupiah. Dan Desember 141,5 juta rupiah.
Saat awak koran ini menanyakan mengenai minimnya lampu penerangan jalan di Bumi Sebalo. “Berdasarkan Perda Bengkayang No 3/2010 tentang PPJ,  Pasal 6 huruf (3), Hasil penerimaan Pajak Penerangan Jalan sebagian diprioritaskan alokasinya untuk penyediaan penerangan jalan. Tetapi semuanya tergantung Pemda Bengkayang untuk menggunakan PAD dari PPJ tersebut, kami hanya membnatu menagihnya,” tandas Adi, kemarin. (cah)



Sabtu, 03 Maret 2012

TP PKK Bumi Sebalo Tampung Hasil Home Industri Sebanyak 70 jenis Kerajinan

Sisilia: Bidai laris terjual saat pameran di luar Kabupaten Bengkayang, tidak pernah di bawa pulang

Bengkayang. Semenjak Femi Oktaviani Gidot menduduki sebagai Ketua Umum TP PKK dan Deskrada Kabupaten Bengkayang, banyak hasil kerajinan dari beberapa kecamatan yang ada tertampungkan dan dikenal oleh dunia luar berkat bekerjasama dengan Disperindag Bumi Sebalo. Baru beberapa bulan saja sudah menampung 70 jenis kerajinan dari tujuh kecamatan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkayang, Ibu Femi Suryadman Gidot, SE. mengatakan, setiap kecamatan pada setiap kesempatan supaya dapat melaksanakan kegiatan Tanam Tebar dan Pemeliharaan di wilayah kecamatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi geografis setempat karena hal itu sangat membantu kehidupan masyarakat.
“Masyarakat di setiap kecamatan dapat menunjukan potensi Sumber Daya Masyarakat dengan kreatifitas serta ketrampilan yang ada di daerah setempat dalam bidang apapun untuk dipamerkan pada HUT Pemda yang akan diselenggarakan pada bulan April mendatang,” harap istri Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot ini diruang kerjanya, belum lama ini.
Sekretaris TP PKK Kabupaten Bengkayang, Sisilia Ones mengatakan, sejak awal November 2010 lalu PKK membuat terobosan baru dan bekerjasama dengan Disperindag Bumi Sebalo untuk menampung dan menjual kembali kerajinan dari masyarakat.
“Hal ini dimaksud untuk membantu para pengrajin yang ada di Kabupaten Bengkayang, dimana selama ini mereka mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinan mereka dan susah untuk mendapatkan modal mengembangkan usahanya,” terang Sisilia ditemui diruang kerjanya, Jumat (28/1).
Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membantu para pengrajin yang ada di Kabupaten Bengkayang dengan menampung hasil karya mereka, memasarkannya dan membuka lapangan pekerjaan bagi pengrajin, dengan maksud para pengrajin giat dan tekun mengembangkan potensi yang dimilikinya.
“Dengan terobosan ini, setiap bulan para pengrajin mendapat penghasilan  dan tidak putus pekerjaan. Setiap perajin dalam sebulan minimal 30 buah kerajinan yang harus diserahkan ke TP PKK Kabupaten Bengkayang,” jelas Sisil-sapaan akrabnya, kemarin.
TP PKK Bumi Sebalo tidak mengambil untung, kami hanya membantu memasarkan saja. Karena tujuan utama ialah mengenalkan hasil kerajinan dari masyarakat Bumi Sebalo kepada dunia luar. Karena selama ini aset berharga tersebut banyak yang di klaim oleh Malaysia salah satunya bidai.
“Kurang lebih 70 jenis kerajinan yang ada di secretariat TP PKK Bengkayang, tetapi nama barangnya sama. Misalnya, bidai tergantung pada ukuran besar dan kecil. Begitu juga dengan jenis-jenis kerajinan lainnya,” bebernya.
Saat ini baru tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang yang kami rangkul, seperti Jagoi Babang, Seluas, Tujuh Belas, Bengkayang, Samalantan, Sungai Raya, dan Sungai Raya Kepulauan. Hal ini dikarenakan kami masih belum mampu menampung semuanya sekaligus, setiap tahun secara bertahap kecamatan yang belum dirangkul akan diusahakan bergabung.
Adapun jenis-jenis kerajinan yang ada di Sekretariat TP PKK Bumi Sebalo berdasarkan kecamatan
Kecamatan Jagoi Babang dan Seluas, hasil kerajinan dua daerah ini tidak jauh berbeda.seperti bidai, selepe, dan juah. Perbedaannya dua kecamatan ini ialah Jagoi membuat takin dari rotan, Seluas vas bunga dari rotan.
Ada beberapa jenis kerajinan asal Kecamatan Bengkayang, seperti Kepoak (tempat tisu dari kulit kayu yang dikombinasikan dengan kerang laut), meja yang di ukir dengan motif dayak, pantak (patung manusia yang di ukir dari kayu), dan vas bunga dari tempurung kelapa.
“Kerajinan asal Sungai Raya Kepulauan seperti belacan tabur dan ikan teri cepat laku dijual, terutama belacannya. Sedangkan manisan rumput laut dan buah pala belum kami tampung. Hal ini dikarenakan kemasan dari pengrajin masih belum menjanjikan. Untuk memecahkan masalah ini, kami akan melakukan pembinaan kepada mereka untuk pengemasannya.selain itu tirai dari kerang laut juga di buat oleh kecamatan ini,” ungkap Sisil.
Sisil mengungkapkan, bukan hanya kabupaten lain saja dapat membuat miniature, pengrajin Bumi Sebalo pun dapat membuatnya, seperti pengrajin asal Kecamatan Samalantan yang membuat Miniature baluk (Rumah Adat Dayak Bidayuh) dan tugu khatulistiwa.
Pengrajin dari Kecamatan Tujuh Belas menghasilkan Simpu dan budidaya jamur merang. Namun sangat disayangkan, saat kami ke sana denga maksud untuk membeli jamur merang, orangnya tidak berada di tempat.
Khusus Kecamatan Sungai Raya, pengrajinnya memproduksi dodol pisang, labu dan ketan. Hanya stocknya sudah habis. Apabila ada pameran ke luar kabupaten baru disertakan karena takut tidak tahan lama dan sekarang lagi diusahakan untuk dikembngkan untuk cirri khas makanan asal Bum Sebalo. Pengrajin yang kami rangkul rata-rata home industry.
Pembeli hasil kerajinan home industry masyarakat Bumi Sebalo yang ada di secretariat PKK, ada dari dalam dan luar kabupaten.  Dari ibu kota NKRI yang datang ke Bumi Sebalo dalam hal pekerjaan juga mampir ke sini untuk buah tangan setibanya di Jakarta.
“Saat kamimengikuti pameran dimana saja, jenis kerajinan bidai tidak pernah di bawa pulang. Pasti laris terjual karena peminatnya banyak. Bidai yang labelnya made in Malaysia merupakan hasil kerajinan warga Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang. Kita masih belum mampu menampung dalam jumlah banyak, sehingga para pengrajin menjual bidai ke Serikin Serawak Malaysia,” kata Sisil.
Sisil menjelaskan, bagi siapa saja yang ingin membeli hasil kerajinan asal Bumi Sebalo yang ditampung di Sekretariat TP PKK kabupaten, dapat langsung menghubungi nomor handphone 081256245966. Ia membeberkan, harga barang-barang kerajinan yang ada di secretariat bervariasi, dari Rp 20 ribu sampai Rp 750 ribu rupiah tergantung ukuran besar dan kecil jenis kerajinannya.
Dari pantauan awak Koran ini, tempat yang dimiliki oleh Sekretariat TP PKK Kabupaten Bengkayang tidak layak, hal ini dikarenakan ruang atau tempat untuk memajang dan memamerkan hasil kerajinan dari para pengrajin sangat sempit dan banyak yang disimpan di dapur.
Berhubung ketua Umum TP PKK dan Deskrada Kabupaten Bengkayang orang yang sama, alangkah baiknya kantor tersebut direnovasi ulang dan digabung menjadi satu sehingga hasil kerajinan yang ditampung dapat dipajang dan menarik pelanggan yang datang untuk membeli sebagai buah tangan.(cah)