Sabtu, 21 Januari 2012

Jelang Imlek, Albert Serahkan Bantuan Pada Warga Tionghoa

 anggota DPR RI Albert Yaputra serahkan bantuan pada warga Bengkayang
Bengkayang. Imlek telah di ambang pintu, perayaan bagi etnis Tionghoa ini dimanfaatkan oleh Albert untuk membantu warga yang merayakan imlek.
Albert Yaputra, anggota Komisi VII DPR RI bidang Energi mengatakan, bukan hanya saat perayaan imlek saja ia memberikan bantuan kepada masyarakat Kalbar tetapi saat idul fitri, dan natal juga ia turut serta menyerahkan bantuan kepada warga yang tidak mampu.
“Tujuan saya bersama istri ke Kabupaten Bengkayang untuk menyerahkan bantuan kepada warga Tionghoa  yang merayakan imlek,” terang Albert kepada equator ditemui di Vihara Dewi Quan In di Jalan Pakok Bengkayang, (Kamis (19/1).
Legislator Partai Demokrat ini menjelaskan, bantuan ini tidak seberapa dan sealakadarnya saja. Untuk Kabupaten Bengkayang, ia menyerahkan bantuan di dua titik yakni di Vihara Quan In dan Vihara Aria Marama di Jalan Migang Bengkayang.
Albert melanjutkan, bukan hanya di Kabupaten Bengkayang saja ia menyerahkan bantuan tetapi  untuk tahun ini ia fokuskan di Kota Singkawang tiga tempat dan Pontianak empat tempat. Tahun sebelumnya ia menyerahkan bantuan sejak 2004 lalu di kabupaten yang ada di Kalbar.
“Kita semuanya dalam rangka berbagi kasih pada hari kegembiraan bagi masing-masing agama. Setiap tahun kita bagi-bagi. Jadi setiap tahun tidak semua kabupaten di Kalbar dapat, harus berkala. Kita tidak seperti di pulau jawa dimana anggota DPR RI hanya menangani dua kabupaten saja tidak seperti di Kalbar yang menangani 14 kabupaten kota,” tegasnya.
Albert mengakui pernah berbuka puasa di Kabupaten Melawi dimana dari Pontianak menuju kesana kurang lebih 12 jam waktu tempuhnya. Dan ia pernah natal bersama di Kabupaten Sintang. Ia menyambut baik dalam perayaan imlek dan cap go meh.

Yosua Sugara menyerahkan bantuan Imlek pada warga Bengkayang disaksikan anggota Komisi VII DPR RI 
Dimana tatung di Singkawang kini di sadari sebagai suatu tradisi dan punya nilai jual untuk pariwisata. Ia menceritakan, dua tahun lalu ia bersama duta besar dari Cina datang ke Singkawang untuk menyaksikan tatung.
10 orang duta dari Cina berkomentar bahwa tatung di Singkawang paling ramai dan berbaur dengan etnis lainnya di Indonesia. Di negara lain dan di indonesia tidak ada tatung seperti di Singkawang, dari “Saya selalu mendoakan supaya masyarakat Tionghoa di Kabupaten Bengkayang pada khususnya dan seluruh etnis di Kalbar pada umumnya selalu hidup tentram dan makmur. Saat ini sudah ada peraturan perundang-undangan yang menyatakan tidak ada diskriminasi. Kita lahir di Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama,” kata Albert.
Yosua Sugara, Wakil Ketua I DPC Partai Demokrat Bengkayang menambahkan, sangat berterima kasih kepada Albert. Dimana jauh-jauh datang dari Jakarta untuk membantu masyarakat Bumi Sebalo yang akan merayakan imlek.  (cah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar