Rabu, 04 Januari 2012

Peluang Emas Budidaya Gaharu

 
Bengkayang. Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang sangat melimpah ruah, wilayah hutan tropisnya terluas ketiga di dunia, dengan cadangan minyak, gas alam, tembaga, dan mineral lainnya.
Negeri kita ini telah dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan pesona yang sangat elok. Indonesia sangat layak untuk disebut sebagai surga katulistiwa yang ribuan pulaunya membentang dari Sabang sampai Merauke.
Salah satu keanekaragaman sumber daya alam hutan yang dimiliki oleh Indonesia adalah Tanaman Gaharu. Gaharu adalah salah satu komuditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) komersial yang bemilai jual tinggi.
Bentuk produk gaharu merupakan hasil alami dari kawasan hutan berupa cacahan, gumpalan atau bubuk. Selain dalam bentuk bahan mentah berupa serpihan kayu, juga diproses dengan penyulingan yang dapat menghasilkan minyak atsiri gaharu yang juga bemilai jual tinggi.
Cairan ekstrak ini kabarnya mencapai nilai jual lebih dari USD 30.000 atau Rp. 300.000.000,-per liter tahun 2010 namun data terbaru 2011 sudah masuk di angka Rp400.000.000,- per liter. Sementara harga I batang pohonnya bisa mencapai ribu-an dollar per kilo nya. Gaharu banyak digunakan sebagai bahan farfum, obat-obatan dan bahan dupa.
Berdasarkan data Kemenhut, kebutuhan gaharu dunia sangat besar yakni 4 ribu ton pertahun. Quota Indonesia 300 ton pertahun baru dapat dipenuhi 10 persen, inipun lebih banyak didapatkan dengan cara ilegal dan ini berasal dari Gaharu alam.
Temuan rekayasa produksi kayu gaharu memberi peluang yang sangat besar bagi petani di Indonesia. dan keuntungan lainnya Mempertimbangkan nilai jual gaharu, patut diupayakan peningkatan peranan gaharu sebagai komunitas andalan altematif untuk penyumbang devisa dari sektor kehutanan selain dad produk hasil hutan kayu.
Selain itu hasil gaharu ini merupakan komoditas ekspor di negara-negara Asia Timur dan Timur Tengah dalam hal ini maka dengan meningkatkan produksi gaharu berarti akan dapat meningkatkan daya saing bangsa. Dampak lain adalah peningkatan kesejahteraan rakyat dan kelestarian sumber daya hutan dan lahan.
Di beberapa kabupaten khususnya di Kalimantan Barat, para penangkar gaharu sudah menjalin kemitraan dengan para petani. Sejak enam bulan yang lalu di pastikan sudah mencapai 30 ribu yang tertanam.
“Kita terus membangun kemitraan dengan petani maupun investor dengan target satu  juta pohon dengan jangka waktu tiga tahun, apabila program ini berhasil di pastikan Kalimantan Barat menjadi pintu gerbang gaharu di Indonesia,” ungkap Yayan Yanuri Manager PT.SBS(Sinergi Bumi Sentosa) WilayahKalbar ditemui diruangkerjanya di jalan Sanggau Ledo, Bengkayang Selasa (3/1)..
Kondisi tanah Kalbar  layak untuk tanaman gaharu,dimana pertumbuhannya cocok,ini terbukti program pemerintah yakni gerhan sebelumnya banyak yang di tanami masyarakat tanpa di pupuk juga bisa hidup dengan baik.
“Selain itu tanaman ini bisa di tumpang sarikan dengan tanaman yang lain,artinya tanah di Kalbar cocok untuk di budidayakan jelasnnya. Kuncinya asal jangan di Tanami di areal yang tergenang air 24 jam,” tegas Yayan.
Kemitraan yang di tawarkan yakni dengan pembinaan yang berkelanjutan mulai  dari tanam sampai panen, hanya peluang ini belum sepenuhnya di manfaatkan petani karena kurangnya sosialisasi sehingga boleh di katakan Indonesia masih ketinggalan dengan negara tetangga.
Untuk itu PT SBS Gaharu hadir di Kalbar  memberikan solusi pembiayaan inokulasi dengan mengajak petani dengan  pola kemitraan, dengan sistem bagi hasil, dengan perincian 65 persen untuk petani 35 persen untuk pihak perusahaan .
Dimana, masyarakat hanya berkewajiban menanam dan merawat di lokasi milik petani sesuai kemampuan petani atau investor untuk memenuhi kebutuhan biaya pengadaan paket bibit yang telah di sediakan pihak perusahaan dengan garansi tiga bulan untuk kematian bibit dan diantar ketempat serta di dukung pembinaan yang intensif.
“Selain itu penjaminan inokulasi pada usia tiga tahun dengan diameter batang 10-15 cm kemudian  tenaga sampai pembelian panen di jamin oleh pihak perusahaan. MoU nya di kuatkan dengan legalitas hukum sertifikat dan aktenotaris  sehingga di anggap menguntungkan petani ,”jelas Yayan.
Analisa biaya dan keuntungan dari budidaya pohon penghasil gaharu, pada luasan tanah satu hektar dengan jarak tanam 3 x 3 dapat di tanami 1200 batang. Di  panen pada usia 5-6 tahun perusahaan masih menjamin harga terburuk atau gagal panen masih di hargai 2 -5 juta perpohon.
Nah tidak usah muluk-muluk  kalau di kalkulasikan angka terendah yakni dua juta di kalikan 1200 batang masih 2,4 milyar asumsinya kalaupun gagal, kemedangan, daun ranting dan abu gergaji masih di beli perusahaan, untuk itu  mitra  tidak perlu khawatir.
Logikanya karena ini sistim bagi hasil ,yang jelas pihaknya akan bekerja fropesional,karena semakin tinggi hasil tentunya semakin besar bagi hasilnya dengan petani karena memang faksin penyuntikan yang kita gunakan bukan lagi coba-coba,” ajak Yayan meyakinkan.
Kesimpulannya, kita investasi dari budidaya gaharu diatas areal satu hektar dengan biaya sekitar 45 jutaan bisa mendatangkan milyaran rupiah dengan jangka waktu 5-6 tahun kedepan. (cah)


3 komentar:

  1. mohon infolebih jelas pak,,,
    ditempat domisilikami belum ada penjual bibi tmaupun pembeli hasil gaharu,,
    lalu bagaimana kami menjual??

    BalasHapus
  2. Kami Menjual Bibit GAHARU Berkualitas Rp. 500/btg
    Untuk wilayah Pekanbaru Kota, Kota. Rengat, Kab Bengkalis, Kab Siak, Kab Pelalawan sekitarnya
    HP. 0853 7624 4454
    Pengiriman keseluruh Indonesia insaallah

    Untuk wilayah Ranai, Natuna, Bunguran Barat, Bunguran Timur, P Langong, P Batang, P Sedanau, P selangor dan Kepulawan Anambas sekitarnya
    Hubungi 0853 7624 4454 Bpk. SAKIRUN HP. 0813 7233 5120

    Untuk wilayah Kep. Meranti, Batam Kota dan sekitarnya Selat Panjang, Pulau Rangsang, Rangsang Barat, Merbau, Tebing Tinggi, Karimun, Karimun Besar dan Pulau Mendol sekitarnya
    Hubungi 0853 7624 4454 Bpk. BAKRI HP. 0852 7203 4833

    kami juga menjual inokulan gaharu

    BalasHapus
  3. bisnis yg menjajikan...mohon info lebih lengkap, tqu

    BalasHapus