Tampilkan postingan dengan label Jagoi Babang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jagoi Babang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Agustus 2013

Lebaran Panwaslucam tetap Lakukan Pengawasan

Bengkayang (Kalbar Times). Dalam rangka pelaksanaan pengawasan tahapan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar oemilih pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, Kabupaten/kota khususnya terkait DPSHP.
Martina SPd, anggota Panwaslu Kabupaten Bengkayang mengatakan, 2 Agustus 2013 lalu bawaslu pusat telah melayangkan surat edaran mengenai pelaksanaan pengawasan penetapan, pengumuman, masukan masyarakat perbaikan dan penyerahan Daftar Pemilih Semetara Hasil Perbaikan.
“Jadwal pelaksanaan pengawasan DPSHP berdasarkan pada tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan Pileg 2014 sesuai Peraturan KPU No. 6/2013,” terang Martina kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya,Senin (5/8).
Ia melajutkan, penetapan DPSHP tanggal 16 Agustus 2013. Sedangkan pengumuma, masukan dan tanggapan masyarakat atas enetapan DPSHP tanggal 17-23 Agustus 2013.
Untuk perbaikan D{SHPdimulai sejak 24 Agustus sampai dengan 6 September 2013. Serta penyerahan DPSHP akhir kepada KPU Kabupaten/kota tanggal 7-10 September 2013 mendatang.
“Panwaslucam melakukan pengawasan penetapan DPSHP setiap tahapan Pileg 2013. Walaupun lebaran, kita tetap melakukan pengawasan,” tegasnya. (yopi)

ISORI Bengkayang Terbentuk

Bengkayang (Kalbar Times). Fabianus Oel, S.Pd Mpd, Ketua Pengurus Sementara Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Kabupaten Bengkayang mengatakan, saat ini sebanyak 45 orang alumnus sarjana olahraga yang ada di Bumi Sebalo saat ini.
"ISORI terbentuk awal tahun 2013. Karena ISORI ialah organisasi fungsional pada KONI," terang Oel kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Senin (29/7).
Oel yang juga Sekretaris KONI Kabupaten Bengkayang ini melanjutkan, ISORI memiliki kewenangan sebagai konsultan olahraga di kabupaten.
ISORI sudah terbentuk di seluruh Indonesia, di Bumi Sebalo sebenarnyasudah terlambat dibentuk. 
Sedangkan bagi sarjana olahraga dari diploma dua, Oleg mengungkapkan hanya sebagai anggota pendukung ISORI.
"Teman-teman yang hanya lulus diploma dua Penjaskes diharapkan dapat melanjutkan kuliahnya hingga ke tingkat strata satu sehingga masuk menjadi anggota tetap ISORI," harapnya.
Kepala Pajanang Kabupaten Bengkayang ini membeberkan baru sebanyak 50 persen sudah menjadi PNS sebagai guru SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di Bumi Sebalo.
Oel berharap organisasi ini sebagai tempat mereka beraktivitas dan mengejar prestaai sesuai basicnya.
Bagi anggota yang belum bekerja, kita usahakan mereka berusaha untuk bekerja sesuai dengan kemampuan. Bagi belum PNS bekerja sesuai ijazahnya seperti melatih di pengcab, membantu di koni kecamatan ataupun kabupaten.
“ISORI sebagai motor penyelenggaraan olahraga serta merancang penyelenggaraan kegiatan di desa, kecamatan dan kabupaten,” ujarnya.
ISORI juga menganalisa apakah setiap pertandingan di segala cabor sudah memenuhi standar nasional olahraga atau tidak.
Rencananya, ISORI akan melakukan musyawarah besar untuk penentuan kepengurusan yang tetap setelah PORKAB.
Kemudian akan membuat senam Kesegaran Jasmani Bengkayang Sehat atau Senam Bumi Sebalo. Senam tersebut menggambarkan gerakan asli orang Bengkayang, dan dalam waktu dekat akan disosialisasikan kepada warga.
ISORI juga akan membuat kegiatan berhubungan dengan olahraga di sekolah. Pelatihan dan penataran akan dilakukan ISORI. (yopi)

Rabu, 10 Juli 2013

Khiu Fokus ke KPU Bengkayang


Bengkayang (kalbar Times). Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD provinsi, kabupaten/kota sedang berjalan. Hingga saat ini selain melakukan verifikasi faktual Daftar Pemilih Sementara, KPU Bengkayang juga disibukkan dengan Daftar Calon Sementara dari 11 Partai Politik peserta Pileg 2014.
Oleh karena itu, membutuh energi dan konsentrasi tinggi untuk menyukseskan Pileg 2014.
Ir Martinus Khiu
Ir Martinus Khiu, Ketua KPU Bengkayang mengatakan, sejak dirinya dinyatakan lolos menjadi Komisioner KPU Bengkayang periode 2013-2018 dan dipercaya sebagai Ketua KPU Bumi Sebalo, segala sesuatu yang berurusan dengan KONI Kabupaten Bengkayang dilimpahkan kepada Ketua Harian KONI Bumi Sebalo.
“Saya telah limpahkan kepada Johanes Antonius Dopong selaku Ketua Harian KONI Kabupaten Bengkayang beberapa waktu lalu,” beber Khiu kepada Kalbar Times ditemui diruang kerjanya, Senin (8/7).
Ia melanjutkan, posisi sebagai Ketua Umum KONI Kabupaten Bengkayang masih melekat pada dirinya, tetapi untuk  urusan administrasi, keuangan, dan semua aktivitas mengenai olahraga termasuk persiapan PORKAB Bengkayang Pertama  tahun 2013 di limpahkan kepada Ketua Harian KONI Kabupaten Bengkayang.
Khiu ingin fokus kepada posisinya yang baru yakni sebagai Ketua KPU Bengkayang. Apalagi saat ini tahapan Pileg 2014 telah berjalan. Tentunya membutuhkan perhatian penuh supaya Pileg 2014 berjalan dengan sukses, lancar dan baik. (yopi)

Kamis, 16 Mei 2013

Bus Nyunsep di Jurang Van Dering


Bengkayang (Kalbar Times). Sungguh sangat malang apa yang menimpa sejumlah mahasiswa dan mahasiswi AKMEN-BS (Akademi Manajemen Bumi Sebalo, Red) semester empat kurang lebih sebanyak 44 orang yang mau mengunjungi perusahaan minyak kelapa di Setapuk Singkawang pada hari Jumat (10/5) kurang lebih pada pukul 08.00 di tikungan Van Dering Serukam.  


Minggu, 03 Maret 2013

Kolaborasi Sangat di Butuhkan

Johanes Antonius Dopong
Bengkayang (Kalbar Times). Setelah belasan ribu warga dari Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Landak datang ke Bengkayang untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh, kini kota Bengkayang normal kembali. 
Johanes Antonius Dopong, Ketua Harian KONI Kabupaten Bengkayang mengatakan, kedepan moment Cap Go Meh boleh dipikirkan untuk dijadikan moment melaksanakan festival budaya tradisional dengan menampilkan adat budaya dari berbagai etnis.
Hal ini dikarenakan, dengan adanya moment Cap Go Meh, masyarakat dari berbagai penjuru datang secara spontanitas ke Bengkayang untuk menonton Pawai Cap Go Meh.
“Sangat disayangkan sekali apabila kemeriahan ini tidak di kolaborasikan dengan agenda festival budaya tradisional yang ada di Kabupaten Bengkayang,” kata Dopong ditemui dikediamannya di Jalan Jerendeng AR Bengkayang, belum lama ini.
Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bengkayang ini mengungkapkan, akan lebih meriah, indah dalam kebersamaan apabila pelestarian adat budaya tradisional menjadi tugas pemerintah juga bersama masyarakat adat.
Selama ini kegiatan terutama agenda festival budaya yang lain selalu minim antusias masyarakat untuk hadir menyaksikannya.
Maksar Alek, SE Ketua Panitia Cap Go Meh Tahun 2013 berharap, untuk tahun-tahun berikutnya ada peran serta dari Pemerintah Daerah terutama Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang untuk menyukseskan kegiatan ini.
“Selama ini peran serta instansi terkait masih belum nampak sehingga sungguh sangat disayangkan sekali momen seperti ini sebagai daya pikat turis lokal maupun internasional tidak dimanfaatkan sebaik mungkin,” tandasnya. (yopi)

Bengkayang Kaya Akan Objek Wisata

Bengkayang (Kalbar Times). Bengkayang merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari kabupaten induk yaitu sambas yang dimekarkan pada tahun 1999.
Jamil menikmati perjalanan wisata menggunakan transportasi sungai
Sebagai kabupaten yang masih tergolong muda, Bengkayang terus berbenah mengejar ketertinggalan yang selama ini menjadi pekerjaan rumah yang berat.
Bermodal APBD yang minim namun jatah pembangunan yang sangat banyak membuat pembangunan lamban. Pelan tapi pasti sedikit demi sedikit pembangunan mulai tampak, masyarakat mulai mencicipi nikmatnya kue pembangunan.
“Masyarakat terpencil tidak lagi terkucilkan dan masyarakat terluar tetap masuk hitungan. Minimnya income APBD karena beberapa sumber belum tergarap secara maksimal untuk mendongkrak pemasukan kas daerah,” kata BenidiktusJamil ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Rabu (27/2).
Ia memisalkan, di sektor pariwisata, dimana saat ini pemerintah baik pusat hingga daerah sangat nyaring dalam mengkampanyekan perkembangan pariwisata.
Mengingat Indonesia yang notabenenya adalah daerah tropis dan kaya akan kultural budaya yang mempunyai nilai jual tinggi yang dapat mendongkrak income kas negara. Sebagai bagian dari Indonesia, Kabupaten Bengkayang merupakan daerah yang tidak kalah menariknya menjadi daerah objek wisata.
Jamil sebagai seorang mantan mahasiswa FMIPA Biologi Universitas Tanjungpura yang pernah berkeliling Kabupaten Bengkayang untuk melakukan praktek lapangan dan penelitian skripsi. Setidaknya ada beberapa catatan tentang objek wisata Bengkayang yang punya nilai jual tinggi.
Wisata bahari yang selama ini sudah tergarap namun belum maksimal seperti Pulau Kura-Kura Beach, Pantai Samudera Indah, Tanjung Gundul dan ekowisata bahari bawah laut dipulau Randayan dan Lemukutan yang ekosistem biota bawah lautnya sangat tinggi tingkat keanekarangamannya.
“Hal ini bisa dijadikan objek wisata  sepanjang garis pantai Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan,” sarannya.
Selain wisata bahari kita juga memiliki daerah ekowisata seperti daerah Hutan Lindung Gunung Bawang, Hutan Lindung Gunung Pandan Puloh, dan Cagar Alam Gunung Nyiut.
Untuk Cagar Alam Gunung Nyiut sebagian besar kawasan hutannya masih alami, hal ini dapat dibuktikan dari indikator masih beragamnya spesies hewan dan tumbuhan yang masih hidup disana.
Selain masih beragamnya spesies tumbuhan dan hewan yang bisa kita temukan di kawasan hutan tersebut.
“Berkaitan dengan topografinya yang bergunung-gunung, sedikitnya ada tujuh air terjun yang sangat indah yang dapat kita jumpai di kawasanCagar Alam Gunung Nyiut,” bebernya.
Dari sebanyak itu, hanya air terjun Riam Merasap yang tercatat sudah tergarap baik sebagai objek wisata dan pembangkit tenaga listrik mikro hidro (PLTMH) dimana setiap tahunnya sedikitnya dua periode para pengunjung dalam jumlah ribuan orang berkunjung kesana.
Baik dengan tujuan ekowisata,wisata religi dan sekedar mencari rupiah dengan berjualan. Selain wisata bahari dan ekowisata, Bengkayang juga kaya akan wisata budaya dan wisata kuliner.
Wisata budaya misalnya, sebagai daerah yang beragam suku sudah barang tentu beragam pula budaya yang dimiliki masing-maisng suku bangsa tersebut.
Dayak misalnya dengan apresiasi budaya tarian dengan banyaknya sanggar-sanggar  yang ada lagu-lagu  dayak yang merdu, koleksi pernak pernik dan ukiran serta hasil seni pahat dan anyaman, rumah adat betang dan baluk, apresiasi budaya menyumpit yang merupakan budaya dayak bidayuh sebujit, batik dayak serue kalamange, melayu dengan tarian melayunya, masakan khas melayunya,masakan dayak dengan khas amboyonya, untuk tionghoa kelentengnya yang indah, apresiasi lagu-lagu dan tarian.
“ Saat Imlek dan baru-baru ini kita menyaksikan atraksi tatung dan naga saat Festival Cap Go Meh yang menyedot puluhan ribu wisata untuk menyaksikan atraksi tersebut, yang seakan memindahkan kemacetan Jakarta sejenak di  ibukota Kabupaten Bengkayang,” ungkapnya.
Ini merupakan sebagian kecil objek wisata yang kita punya yang dapat dikembangkan dan dikemas sedemikian rupa sehingga yang belum tergarap dapat dilakukan secara maksimal.
Belum tersentuh sehingga disektor ini yang secara otomatis berdampak pada pendapatan daerah.
Selain itu even-even tertentu juga perlu kita rancang misalnya MTQ yang akan datang bagaimana hal ini tidak hanya sukses dari pelaksanaannya tapi juga sukses dalam menambah PAD Kabupaten Bengkayang. (yopi)