Senin, 12 September 2011

Masyarakat kecamatan Lumar Adu ke Dewan


Bengkayang. Musrenbang yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Bengkayang setiap tahunnya tidak membawa perubahan yang berarti. Masih banyak keinginan warga kecamatan Lumar dalam hal pembangunan tetapi tidak dapat dipenuhi oleh eksekutif. Masyarakat pun akhirnya mengadu permasalahan yang terjadi di desanya kepada legislator.
Yopi Cahyono, Warga Desa Belimbing menuturkan, bukan hanya di Desa Seren Selimbau saja yang bermasalah dalam proyek PNPM MP. Di Desa Belimbing dan Lamolda juga mengalami hal yang sama. Khusus didesanya, proyek pipanisasi hingga saat ini masih bermasalah.
“Warga Dusun Sempayuk dan Sekinyak menginginkan air bersih, tetapi dalam hal pelaksanaannya. Program Pipanisasi GATOT alias gagal total.  Rencananya air bersih diambil dari Dusun Sei Sibo tetapi sampai saat ini air tidak mengalir,” papar bapak dua anak ini, kemarin.
Sito, Warga Desa Lamolda menerangkan, sama halnya dengan program PNPM MP di Dusun Baremada. Kami mendapatkan program penerangan dimalam hari dengan menggunakan listrik tenaga diesel dengan berbahan bakar solar, tetapi hanya beroperasi beberapa bulans aja.
“Lucunya, saat warga meminta surat garansi  mesin diesel tersebut, para pengurus tidak dapat menunjukkannya. Saya mengindikasikan mesin tersebut dibeli oleh fasilitator teknik Kecamatan Lumar barang bekas atau seken,” ucap Sito ditemui diJalan Sanggau Ledo, kemarin.
Saat ini, ia mengakui untuk menerangi di malam hari di dusunnya menyewa mesin diesel milik warga setempat. Dengans etiap bulan per kepala keluarga diwajibkan membayar pemakaian listrik sebesar 120 ribu rupiah, dan banyak penduduk setempat yang snaggup membayar demi terang benerangnya dimalam hari.

Geradus, Anggota Komisi B DPRD Bengkayang mengatakan, masyarakat Kecamatan Lumar khususnya Desa Seren Selimbau masih membutuhkan sentuhan infrastruktur jalan. Ia mengetahui ini saat melakukan reses di desa tersebut beberap waktu lalu.
“Mayoritas Masyarakat Desa Seren Selimbau meminta pembangunan infrastruktur jalan. Karena selama ini desa tersebut tergolong terisolir di Kecamatan Lumar dan daerah tertinggal,” ungkap Legislator dari Daerah Pemilihan tiga ini ditemui diruang kerjanya, belum lama ini.
Legislator dari Partai Hanura ini mengungkapkan,  akses jalan darat sangat dibutuhkan warga setempat karena merupakan jalur satu-satunya untuk ke ibu kota kabupaten dan menjual hasil pertanian. Apalagi mayoritas penduduk setempat bermata pencaharian dibidang pertanian.
Ia mengakui, masyarakat Seren Selimbau tidak menginginkan yang lain, mereka hanya meminta pemerintah daerah untuk membangun jalan. Selain itu, warga setempat mengeluh dengan tidak adanya penerangan dimalam hari yakni listrik dari PLN.
“Untuk penerangan dimalam hari, warga menggunakan genset dan mesin diesel yang berbahan bakar bensin dan solar. Ada pembangkit listrik tenaga air di Seren Selimbau dari proyek PNPM MP, tetapi hanya beberapa bulan saja aktif, sisanya tidak dapat digunakan lagi karena kesalahan teknis,” beber Garadus.
Saat awak Koran ini menanyakan, kenapa DPRD Bengkayang masih melakukan reses padahal ada musrenbang dari tingkat desa sampai ke pusat. “Lebih efektif reses dibandingkan musrenbang. Karena kamis elaku legislative tau betul apa permasalahan ditengah-tengah masyarakat dan keinginan mereka dalam pembangunan,” tegasnya.
Garadus menjelaskan, dari hasil reses tersebut, dalam rapat kerja anggota dewan apa yang telah dilakukan masing-masing legislator dipaparkan dalam rapat tersebut. Dan ini akan dibahas dalam penggunaan anggaran dan apa yang dipioritaskan dalam pembangunan di kecamatan.
Ia mengakui, musrenbang yang sering dilakukan tidak membawa arti yang lebih baik untuk pembangunan di perdesaan. Karena banyak usulan-usulan dari desa yang tidak dipenuhi. Parahnya, lain keinginan masyarakat untuk dibangun, lain pula pemda Bengkayang membangunnya.
Sebagai putra asli Kecamatan Lumar, ia tergerak hati untuk membantu masyarakatnya. Apalagi ia terpilih karena dipilih oleh rakyat. Kepentingan warga lebih diutamakan dibandingkan kepentingan kelompok atau individu. (cah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar