Minggu, 11 November 2012

Warga Jagoi Ancam Segel Kantor Imigrasi


Bengkayang Beranda Kalbar-Jagoi Babang. Orang tua siapa yang tidak kesal dengan anaknya saat test tidak lulus CPNS, apalagi anaknya yakin pasti lulus dengan test yang telah dilaluinya.
Panggo (Kiri) dan Helena (Kanan)
Fauzan, warga Dusun Jagoi, Desa Jagoi Kecamatan Jagoi Babang mengatakan, selama ini masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia terutama di Kecamatan Jagoi Kabupaten Bengkayang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah disegala bidang.
"Kita orang perbatasan percuma saja sekolah dikarenakan tidak jadi apa-apa. Lebih baik tidak sekolah saja,” ungkap Fauzan ditemui dirumahnya, belum lama ini.
Apalagi setiap penerimaan CPNS terutama di Kemenkum dan HAM RI 2012 satu pun warga perbatasan tidak diterima terutama putra dan putri dari warga kecamatan Siding, Jagoi dan Saparan yang notabene dalam formasi disiapkan untuk tamatan SMA.
Ia melanjutkan, pengumuman pengadaan CPNS Kemenkum dan HAM tahun anggaran 2012 Nomor SEK.KP.02.01-303 tertanggal 9 Juli ditandatangani oleh Dr Bambang Rantam Sariwanto dimana dibuka jabatan untuk di tempatkan di Kalbar sebagai penjaga imigrasi perbatasan dengan kualifikasi pendidikan SMA dan komputer dengan alokasi masing-masing PLB Siding, Jagoi dan Saparan dua orang diterima.
“Kami akan Segel Kantor Imigrasi di Jagoi Babang dan tidak boleh dibuka selagi tuntutan kami belum dipenuhi,” ancamnya.
Kenapa Indonesia sudah merdeka tetapi masih saja dijajah oleh orang Indonesia sendiri, warga perbatasan saat ini menjadi penonton saja.
"Seharusnya putra daerah sedikit banyak minimal satu atau dua orang yang di ikut test lulus. Bukan orang yang bukan dari Kabupaten Bengkayang terutama warga perbatasan Indonesia-Malaysia yang dipilih. Ini terkesan pemerintah menganaktirikan kami," kesalnya.
Helena Meklin, warga Desa Jagoi Babang mengungkapkan, kurang lebih tujuh orang warga perbatasan baik cowok maupun cewek yang mendaftarkan diri asal Kecamatan Seluas, Siding dan Jagaoi Babang.
Gadis tamatan SMA Negeri Jagoi Babang ini menjelaskan, dirinya  mengakui dapat mengisi semua jawaban.
"Saya yakin lulus test, namun saat pengumuman kelulusan ternyata dirinya bersama teman-temen yang dari perbatasan asal Kabupaten Bengkayang tidak lulus semua," keluhnya.
Ia merincikan, warga Kecamatan Jagoi sebanyak empat orang yang test, orang Siding satu orang dan Seluas dua orang yang ikuti test. Helena membeberkan nomor testnya ialah 000167.(yopi)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar