Senin, 24 September 2012

Gidot Canda Datangi TPS Pakai Rok


Bengkayang Beranda Kalbar-Bengkayang. Jenis Kelamin dalam Kartu Pemilih Pilgub Kalbar tahun ini tidak jauh beda dengan 2007 yang lalu. Bedanya, Pilgub Kalbar 2012 sekarang pejabat negara di Kabupaten Bengkayang seperti Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Ketua KPUD, Ketua DPRD, mantan wakil Bupati, sampai ke wartawan yang tinggal di Kabupaten Bengkayang tertera jenis kelamin perempuan.
Waka Polres Bengkayang tandatangan BA pemusnahan surat suara lebih dan rusak

Jenis kelamin perempuan untuk pemilih berjenis kelamin laki laki ini terungkap saat Kartu Pemilih diterima oleh warga yang mempunyai hak pilih.
Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot SPd mengatakan, ia bersama istri datang ke TPS 6 Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang untuk menggunakan hak pilih sebagai WNI yang bermukim di Kalimantan Barat untuk memberikan hak suara dalam Pilgub Kalbar 2012.
“Dalam Kartu Pemilih, jenis kelamin saya di ketik perempuan. Rencananya saya mau datang ke TPS pakai rok. Tetapi tidak apalah, laki laki atau perempuan yang penting memiliki satu suara,” seloroh Gidot ditemui di TPS 06 Kelurahan Sebalo, Kamis (20/9).
Hal yang sama diutarakan oleh Barudin, SH Direktur PDAM Bengkayang. Ia mengakui bahwa dalam Kartu Pemilih jenis kelamin tertera perempuan.
“Padahal dalam daftar pemilih tetap (DPT) saya adalah lelaki, dan aslinya saya memang laki laki,” kesal mantan Ketua KPU Bengkayang ini.
Senada, Martono SE MM, anggota Panwaslu Kabupaten Bengkayang juga mengakui bahwa di Kartu Pemilih untuk Pilgub Kalbar dirinya ditulis berjenis kelamin perempuan.
Tadi dirinya coblos di TPS 11 Kelurahan Sebalo. Saya juga berjenis kelamin perempuan. Begitu juga dengan Wakil Bupati Bengkayang Agustinus Naon, Ketua DPRD Bengkayang Sebastianus Darwis SE MM, Mantan Bupati Bengkayang periode 1999-2010 Drs Jacobus Luna Msi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang Drs Kristianus Anyim Msi, mereka semua berjenis kelamin perempuan di Kartu Pemilih Pilgub Kalbar.
“Saya tadi mau coblos ke TPS pakai rok, tetapi ketinggalan di rumah rok tersebut,” ujar Martono yang juga sebagai Direktur Akademi Manajemen Bumi Sebalo, kemarin.
Lain halnya dengan Ketua Panwaslu Kabupaten Bengkayang, Musa Jaelani. Nama dan jenis kelamin di Kartu Pemilih benar, hanya tanggal lahir yang salah.
“Dalam Kartu Pemilih di tulis 7 Juni 1973 tetapi yang asli sesuai dengan KTP ialah tanggal 17 Mei 1973,” terangnya.
Ketua KPU Kabupaten Bengkayang, Eddy A, SH, mengakui kekeliruan penulisan jenis kelamin pada Kartu Pemilih untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat. Ia menjelaskan, kesalahan menulis jenis kelamin itu terjadi untuk semua pemilih di Kelurahan Sebalo dan Bumi Emas Kecamatan Bengkayang.
 “Ini keselahan cetak oleh pihak perusahaan yang ditunjuk oleh KPU Provinsi Kalbar. Kami katakan kesalahan dari pihak rekanan karena dalam DPT jenis kelamin yang tertulis sesuai dengan jenis kelamin pemilih tersebut. Jangan jak warga, saya sebagai ketua KPU Bengkayang juga ditulis berjenis kelamin perempuan,” tegas Eddy, kemarin. (yopi)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar