Kamis, 12 Juli 2012

Hutan Adat Semunying Kolam Terbakar


Momonus: PT LL mengerjakan lahan stacking dengan cara bakar
lahan stacking PT LL yang sengaja di bakar pihak perusahaan

Bengkayang Beranda Kalbar-Jagoi Babang. Desa Semunying Jaya Kecamatan Jagoi Babang merupakan salah satu desa yang ada di Indonesia yang berbatasan darat langsung dengan Lunduk Serawak Malaysia. Sudah lama konflik antara warga setempat dengan PT LL, dan kini Hutan Adat Semunying Kolam ikut terbakar akibat PT LL membakar lahan stacking dengan cara di bakar.
Momonus, Kepala Desa Semunying Jaya Kecamatan Jagoi Babang mengatakan, sekitar awal Juni 2012 lalu pihak PT Ledo Lestari mengerjakan lahan stacking dengan cara membakar.
Akibat PT LL mengerjakan lahan stacking dengan cara membakar, puluhan hektar kebun karet milik warga Semunying ikut terbakar.
“Parahnya, puluhan hektar Hutan Adat Semunying Kolam yang dikukuhkan oleh Bupati Bengkayang periode 1999-2010 juga ikut terbakar,” keluh Momonus kepada Equator ditemui di Jalan Tabrani Bengkayang, belum lama ini.
Ia melanjutkan, anak perusahaan Duta Palma Groub ini membakar lahan stacing tidak jauh dari hutan adat dan dekat dengan kampung Pareh Desa Semunying Jaya.
Lahan disekitar Hutan Adat Semunying Kolam merupakan lahan gambut dan mudah terbakar. Ia sangat menyayangkan sekali perusahaan PT LL mengerjakan lahan dengan cara membakar.
Sebut saja Kumbang, salah satu mantan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit anak perusahaan dari Duta Palma Groub yang berada di Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, bukan hanya saat ini saja perusahaan tersebut mengerjakan lahan dengan cara membakar, tetapi sejak dahulu juga sering dilakukan.
“Saat saya bekerja disana, juga membakar lahan dalam pengerjaan lahan stacking. Selain murah, cepat selesai pengerjaannya,” aku pria berbadan tegak dan berambut lurus ini ditemui di Jalan Sanggau Ledo, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, stacking adalah membuka areal hutan dengan mengunakan alat berat dan menyusun potongan-potongan kayu sesuai pancang rumpukan yang telah ditentukan.
Pembukaan lahan di sini  mengunakan zero burning, kegiatan pembukaan lahan disini mengunakan system buka lahan dengan mengunakan alat berat (stacking). 
Namun bila terdapat pohon yang besar dan susah di tumbang maka pohon tersebut dapat disusul dengan tumbang manual (sinsaw, Red) sehingga areal dapat benar-benar terbuka. Team  sinsaw kayu biasanya ada dari kontraktor alat berat tersebut.
Anggota staf Advokasi dan Kolaborasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Barat M Sumantri mengaku memang benar PT LL mengerjakan lahan stacking dengan cara membakar dan merebak ke hutan adat semunying kolam. (cah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar