Selasa, 03 Juli 2012

Produk Kerajinan Indonesia di Klaim Malaysia


wow kerajinan ini laku keras

 Bengkayang. sudah menjadi hal biasa kita dengar bahwa Malaysia mengkalim wilayah Indonesia, baik itu laut, tanah, kebudayaan, lagu, bahkan sampai ke kerajinan anak negeri ini. sangat ironis sekali, orang Indonesia yang ahli mengayam rotan tetapi yang mendapatkan namanya Malaysia.
Nimu, warga Kecamatan Bengkayang mengaku sangat terkejut saat dirinya datang ke Bau Serawak Malaysia Timur beberapa waktu lalu.
“Produk hasil pengrajin Indonesia terutama dari Kabupaten Bengkayang banyak ditemui di Bau. Saat saya menanyakan asal dari mana, mereka mengakui hasil pengrajin dayak bidayuh Serikin. Padahal itu merupakan hasil anak negeri ini,” kesal Nimu kepada Equator ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Jumat (22/6).
ia merincikan, kerajninan yang ia temui di Bau ialah bidai, kursi, dan banyak lagi hasil kerjaninan asal Kabupaten Bengkayang.
Aneka ragam kerajinan Indonesia di Bau Serawak Malaysia
Basiran, Ketua Koperasi Hasil Benua Kecamatan Seluas mengungkapkan,  ia mengeluti bidai sudah tiga tahun terakhir ini. selain sebagai pengrajin bidai, dirinya juga menampung tikar bidai dari para pengrajin yang ada di Kecamatan Seluas dan sekitarnya.
“Kami kesulitan dalam hal bahan baku membuat bidai, baik itu rotan saga emas maupun kulit kayu Kapuak Selama ini kami membeli rotan saga emas dari Kalimantan Tengah,” keluh Basiran ditemui di Seluas, belum lama ini.
Para pengrajin bidai, maunya barang yang dibuat itu laku di jual, mengenai klaim warga Serikin terhadap produk bidai asal Indonesia bukan lagi menjadi pemikirannya. Itu ialah urusan pemerintah, apakah saat ini mampu menampung bidai yang kami produksikan sama halnya dengan harga, harus lebih tinggi dari Serikin.
Ia mengakui, modal menjadi salah satu permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, apabila ada bantuan dari emerintah, Basiran sangat mendambakannya. Selama ini basiran mengakui apabila uang kurang, tidak dapat menampung bidai dari para pengrajin.
“Pemerintah melalui instansi terkait membantu para pengrajin bidai dalam hal pengadaan bibit rotan saga emas dan bibit kayu kapuak untuk ditanam,” sarannya.
warga Indonesia meihat kerajinan negerinya di Bau Serawak 
Heru Kamaruzaman, Konsultan Pendamping Koperasi dan UMKM Kabupaten dari Kosama Finace Consulting  mengatakan, beberapa waktu lalu melakukan peninjauan UKM bidai di Jagoi Babang bersama Kementrian Perdagangan, serta Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkayang.
“Selain itu, dilakukan pengawasan ekspor dan impor barang yang ada di Jagoi Babang,” terang Heru ditemui diruang kerjanya Jalan Basuki Rachmad Bengkayang, Jumat (22/6).
Heru melanjutkan, Bidai menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Bengkayang dan menjadi primadona serta sangat diminati oleh turis manca Negara.
Bidai menjadi produk unggulan Bumi Sebalo dalam program OVOC (One Vilage, one commodity).oleh karena itu, Herumengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang menyukseskan program OVOC dari pemerintah pusat.
“Sangat disayangkan sekali apabila pihak pemerintah baik itu pusat, propinsi maupun kabupaten mengambil kebijakan terutama membantu pemasaran para pengrajin dan bahan baku bidai di Jagoi Babang,” ungkap Heru, kemarin. (cah)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar