Kamis, 13 Oktober 2011

11.087 Warga Bengkayang Buta Aksara

Bengkayang-Kalimantan Barat. Pemberantasan buta aksara terus dilakukan untuk menekan jumlah buta aksara di Kabupaten Bengkayang. Demikian dikatakan Aladin selaku Kepala Seksi Tindik pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang.
"Untuk mengentaskan buta aksara tersebut, berbagai macam program dilancarkan pemerintah, seperti sekolah paket dan wajib belajar sembilan tahun," jelas Aladin diruang kerjanya, belum lama ini.
Bagi Aladin, masyarakat yang ingin mengentaskan buta aksara atau belajar membaca, warga bisa menggunakan program yang telah ditawarkan pemerintah.
"Berdasarkan data tahun 2010, buta aksara di Kabupaten Bengkayang mencapai 11. 087 warga yang tersebar dari beberapa Kecamatan se Kabupaten Bengkayang. Untuk Kecamatan Bengkayang mencapai 589 orang, Kecamatan Teriak mencapai 667 orang, Kecamatan Ledo mencapai 549 orang, Kecamatan Sanggau Ledo mencapai 532 orang, Kecamatan Jagoi Babang sebanyak 797 orang,"katanya.
Kemudian, Kecamatan Monterado sebanyak 679 orang, Kecamatan Samalantan sebanyak 500 orang, Kecamatan 17 sebanyak 748 orang, Kecamatan Capkala sebanyak 634 orag, Kecamatan Suti Semarang sebanyak 640 orang, Kecamatan Sungai Betung 679 orang, kecamatan Siding sebanyak 809 orang, Kecamatan Lumar sebanyak 628 orang, Kecamatan Lembah Bawang sebanyak 489 orang, dan yang terbanyak di Kecamatan Seluas sebanyak 832 orang.
'Dengan masih banyaknya buta aksara itu, kita akan terus bekerja keras," jelas Aladin lagi.
Dari pantauan awak koran ini di lapangan, banyaknya masyarakat Kabupaten Bengkayang yang buta aksara membuktikan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang masih belum bersungguh-sungguh untuk membantu warga yang tidak dapat membaca.
"Seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang lebih giat lagi memberantas buta aksara di Bumi Sebalo. Apabila kekurangan tenaga pendidik untuk mengatasi permasalahan ini, bekerjasama dengan universitas negeri atau swasta yang ada di kalbar seperti STKIP, dan FKIP Untan," saran Acong Warga Kelurahan Bumi Emas.
Ia melanjutkan, kerjasama yang dimaksud ialah Pemda Bengkayang melalui Dinas Pendidikan meminta bantuan kepada perguruan tinggi baik negeri atau swasta untuk memberantas buta aksara di Bumi Sebalo. karena di PTN atau PTS, mahasiswa ada program PKL (praktek kerja lapangan) ataupun KKN (Kerja Kuliah Nyata).(cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar