Selasa, 25 Oktober 2011

2011 RSUD Bengkayang Lebih Target PAD 300 Juta Rupiah


Bengkayang. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkayang, Petrus Boli, M. Kes, Sp, Sp.S, merasa dipojokkan oleh pernyataan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Pemuda Peduli Kabupaten Bengkayang (LP2-KB), Andri Proniko, edisi sebelumnya.
"Kami merasa dipojokkan, apa dasarnya ia mengatakan pengelolaan yang kami lakukan mengecewakan," kata Boli dalam ruang pertemuan RSUD Bengkayang, Selasa (25/10).
Sebagai lembaga pelayan orang sakit,  RSUD Bengkayang terus memberikan kontribusi PAD melebihi target. Pada tahun 2010, Pemerintah Daerah Bengkayang menargetkan PAD dari RSUD Bengkayang sebesar 700 juta rupiah. Pada akhir tahun rekapitulasi, PAD yang berhasil dihimpun mencapai 1,2 miliar rupiah.
Kemudian pada tahun 2011, Pemerintah Daerah Bengkayang menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari RSUD Bengkayang sebesar 1, 4 miliar rupiah. Target itu telah tercapai dan mengalami kelebihan, karena rekapitulasi hingga bulan Oktober, PAD mencapai 1, 7 miliar rupiah.
"Dari rekapitulasi sementara itu, kita telah melebihi target sebesar 300 juta, dan itu sebagai bukti nyata kerja RSUD Bengkayang, PAD itu telah disetor bendahara, dan semuanya ada bukti,"  jelas Boli.
Apabila pihak LSM ini itu mengatakan gagal memberikan PAD, dari sisi apanya, dan Boli minta dijelaskan.  Untuk pelayanan, Boli mengatakan pihaknya telah melakukan secara maksimal. Namun demikian yang dilakukan tetap terbatas karena beberapa permasalahan seperti jumlah perawat yang masih kurang sebanyak 30 orang.
Sementara untuk menambah perawat itu sendiri merupakan wewenang pemerintah daerah. Kami telah mengajukan, tapi itu kembali pada kewenangan daerah.Untuk tenaga medis sendiri, Boli menjelaskan pihak rumah sakit telah melakukan beberapa langkah.
Seperti menjalin kerjasama dengan pihak kementerian kesehatan dengan mendatangkan tenaga medis yang dikontrak. Saat ini ada satu dokter kontrak sepsialis kebidanan. Pihak pemerintah harus mengeluarkan anggaran sebesar 12 juta setiap bulannya.
Kemudian untuk rujukan. Boli menerangkan pihaknya tidak banyak merujuk pasien ke rumah sakit lain. Rumah sakit Bengkayang sudah bisa menangani pasien bedah kebidanan dan umum, kecuali pasien yang sangat tidak mungkin untuk ditangani.
Untuk kasus bedah, dalam setiap bulannya RSUD Bengkayang melakukan tindakan operasi bedah, rata rata 25 pasien per bulan. Pasien yang kami rujuk adalah pasien yang tidak mampu kami tangani dan pasien yang minta rujukan atas persetujuan keluarga," jelas Yusnawati, Kasi Keperawatan.
Yusnawati menambahkan, sebagai rumah rumah sakit Tipe D, pelayanan RSUD sudah sangat baik. RSUD Bengkayang seharusnya sudah Tipe C, bila dilihat tempat tidur, tempat tidur RSUD bejumlah 80 buah, semnetara untuk ukuran tipe D sebanyak lima puluh buah.
Untuk perlengkapan dan peralatan RSUD Bengkayang, Marsalinus Lukas, Kasi Penunjang Pelayanan Medik mengatakan hingga saat ini RSUD memiliki alat yang lebih lengkap. Namun peralatan itu tidak sebanding dengan pelayanan terhdapap pasien yang terus meningkat.
"Untuk peralatan itu, kita terkendala pada laboratorium darah dan alat rongen, dan untuk perawata dua alat ini sangat mahal dan biaya pemiliharaan dari pemerintah sangat terbatas,' jelas Lukas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar