Rabu, 26 Oktober 2011

Wartawa AJI di Bentak

 jurnalis foto bersama pilot di Lanud Singkawang II Sanggau ledo
Bengkayang. Kejadian langka selama liputan di Kabupaten Bengkayang membuat sejarah pertama bagi para kuli tinta mencuat. Seorang jurnalis saat meliput kegiatan TMMD di Lanud Singkawang II, di bentak oleh intel Lanud. Sontak membuat ketidaknyamanan menncari berita menjadi terganggu.
Muhjidi, salah satu wartawan media cetak yang bertugas di Bengkayang mengungkapkan, masih tidak terima atas perlakuan salah satu intel Lanud Singkawang II saat dirinya meliput kegiatan TMMD disana.
"Kesal aku dengan Agung, dari awal saat kita baru datang ke pangkalan, dia langsung tanya kenapa lambat datang, seharusnya jam 05.00 pagi sudah ada dilokasi," ungkap Muhjidi sambil menirukan pertanyaan Agung yang ditujukan pada dirinya.
Rupanya ketidak sukaan Agung kepada Muhjidi belum berakhir sampai disitu. Saat panglima berbintang dua mengunjungi TK Angkasa bersama rombongan, Agung kembali membuat ulah.
Perlu diketahui, kedua wartawan yang datang meliput kegiatan TMMD dikarenakan pihak Lanud Singkawang II yang mengundang. agung mengajak awak media yang meliput untuk menjauh dari lokasi dan menunggu saja di markas komando.
"Nampak sekali Agung tidak suka atas kehadiran kami meliput kegiatan TMMD. Padahal saya mau mengambil foto panglima bersama anak-anak TK Angkasa," kesal pria anak satu ini, kemarin.
Makanya saat Agung menarik tangan Muhjidi langsung di hentakkan karena nampak sekali Agung mau menghalang-halangi tugas seorang jurnalis.
Kemudian, saat janji untuk mewancarai panglima koopsau I, sunaryo, pihak lanud skw dua mengarahkan wawancara di lapangan tempat helicopter mangkal. "atas petunjuk tersebut, kami pun langsung mengikuti rombongan menuju lapangan terbang. Setelah wawancara usai, agung menhampiri kami berdua," ceritanya.
Agung mempermasalahkan kepada awak media kenapa lama sekali wawancara panglima.
"saya telah janji dengan kolonel pnb ismet saleh asisten tiga panglima komando operasi satu jakarta untuk mendokumentasikan pilot wanita, tetapi saat saya mau foto, agung berteriak apalagi kesitu, foto apa lagi dan agung melarang saya dan saya langsung pergi," kata Muhjidi.
Muhjidi mengakui, sangat kesal dan tidak konsentrasi release berita hingga berita ini diturunkan. "sampai kapan pun tetap aku ingat wajahnya, dan jika ketemu lagi, berpaling wajah akan aku lakukan," ungkap anggota AJI ini.
Kekesalan terhadap agung rupa-rupanya membuat ia tidak tenang dan muhjidi pun langsung memberitahu kepada kolonel ismet dan lettu hermanto atas perlakuan agung. "Oh ya? Saya tadi tidak memperhatikan. Kalau begitu saya atas nama koopsau 1 sebagai komando atas lanud terkait mohon maaf sebesar2nya. Saya pastikan hal tersebut tidak akan terulang. Saya akan tegur langsung yang bersangkutan. Trims atas informasinya dan sekali lagi saya atas nama jajaran koopsau 1 mohon maaf. Semoga kejadian ini tidak mengurangi hubungan baik kita," balas ismet via sms.
sebelum para kuli tinta keluar dari markas lanud singkawang 2, lettu hermanto meminta maaf karena semua ini akibat miscomunikasi. "nanti akan saya jelaskan kepada agung bahwa kalian tadi diperintahkan oleh kolonel ismet untuk dokumentasi pilot wanita. Apalagi yang memberi perintah tersebut pangkatnya lebih tinggi dari danlanud singkawang 2," jelas hermanto.
hermanto berpesan, apabila lain waktu di undang ke lanud singkawang 2, tolong carikan prajurit yang dapat buka jalan. Supaya tidak di curigai dan atas kejadian tadi, menjadi catatan Mereka.(cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar