Kamis, 20 Oktober 2011

Pelanggan PDAM Bengkayang Nunggak 700 Juta


Bengkayang. Barudin direktur PDAM Kabupaten Bengkayang mengatakan, dirinya bagaikan buah simalakama dengan warisan pimpinan terdahulu yang menggratiskan pelanggan di Kecamatan Lumar selama tiga tahun sejak berdirinya inteks yang ada di Dusun Madi Kecamatan Lumar.
"Warga Kecamatan Lumar selama tiga tahun digratiskan dalam berlangganan sejak 2006. Saya masuk 2009 sampai sekarang sulit untuk mengubah pelanggan tersebut. Tetapi saat ini bersyukur dikarenakan saya telah bentuk tim penyadaran pelanggan disana. Dan setiap tahun di ubah keanggotaannya," beber Mantan Ketua KPU KABUPATEN BENGKAYANG ini ditemui diruang kerjanya, Rabu (18/10).
Pria kelahiran Darit Kabupaten Landak ini menjelaskan, ia tidak tau macam mana awal mulanya masyarakat Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar mendapatkan pemakaian ledeng PDAM gratis selama tiga tahun. Dengan telah berakhirnya massa gratis tersebut, terkesan warga terbuai karena selama ini mereka tidak bayar dalam pemakaiannya.
kini pelanggan disana ada yang telah sadar untuk membayar rekening ledeng. Ia mengakui, saat ini untuk keseluruhan pelanggan yang ada di KABUAPTEN BENGKAYANG dengan jumlah pelanggan empat ribu lebih, menunggak sampai 700 juta rupiah," keluhnya.
Rata-rata yang menunggak adalah pelanggan yang mengerti hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Ia pernah ditawari kerjasama denga Kejaksaan Negeri Bengkayang dalam hal membantu penagihan seperti yang dilakukan Kejari dan PLN, namun dirinya belum mengiyakan karena harus konsultasi dengan Pemda Bumi Sebalo. Baru-baru ini sebanyak 65 karyawan dan karyawatinya diberi pelatihan. Hal ini dimaksud untuk meenambah pengetahuan dan keahlian mereka. Perlu diketahui, anak buahnya ada yang berpendidikan dari semua jenjang baik itu SD,SMP,SMA,DIPLOMA TIGA dan STRATA SATU. Apabila menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebenarnya tidak normal memiliki karyawan seperti saat ini dikarenakan tidak sebanding dengan pendapatan dan jumlah pelanggan. "Mau dikurangi salah, mau nambah juga salah," aku Barudin.
Ia merincikan, setiap bulan antara pendapatan dan pengeluaran tidak sebanding, saat ini pengeluaran lebih banyak dibandingkan pendapatan. Untuk membayar honor pegawai PDAM eks Sambas saja lebih dari 20 juta rupiah dari 17 orang. Total pengeluaran setiap bulan lebih dari 100 juta rupiah sedangkan pendapatan kurang dari 100 juta rupiah.
Oleh karena itu, untuk 2012 dirinya akan mengajukan dana untuk perbaikan jaringan PDAM eks Sambas baik itu yang berada di Kecamatan Samalantan, Riam Budi Kecamatan Sungai Betung dan Sanggau Ledo. Hal ini dimaksud untuk menambah jumlah pelanggan dan otomatis pendapatan juga meningkat. Selama ini kami hanya terfokus pada pelanggan yang ada di dalam ibu kota kabupaten saja. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar