Sabtu, 22 Oktober 2011

Pupuk Subsidi Langka, Harga Melonjak


Bengkayang. Mayoritas masyarakat Kabupaten Bengkayang bermata pencaharian petani. Pupuk bersubsidi merupakan langkah yang baik dilakukan oleh pemerintah untuk rakyat kecil. Namun kenyataan dilapangan, pupuk bersubsidi untuk pengusaha perkebunaan sawit. Mahalnya pupuk urea bersubsidi di pasaran dikarenakan di Bumi Sebalo biaya angkut dan buruh tinggi.
B Petrus Diaz, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang mengatakan, memang benar beberapa bulan terakhir pupuk bersubsidi jenis urea hilang dipasaran. Sehingga menimbulkan keresahan bagi petani yang membutuhkan.
"Selama ini ditengah-tengah masyarakat mengenal pupuk urea bersubsidi hanya Sriwijaya saja tetapi sebenarnya ada juga dari Kaltim. Kini pupuk bersubsidi diambil oleh Kaltim. Sebenarnya akhir September pupuk bersubsidi normal, namun masih saja ditemukan kelangkaan pupuk yang bersubsidi," keluh Plt Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkayang Ditemui Diruang Kerjanya, Belum Lama Ini.
Pemerintah mengadakan pupuk subsidi sebenarnya untuk rakyat kecil, tetapi kenyataan dilapangan pupuk bersubsidi untuk sawit. Ini yang sangat diherankan sekali, kenapa dapat terjadi seperti ini. Ia mengakui, banyak laporan yang datang padanya bahwa pupuk bersubsidi banyak dilarikan ke perusahaan perkebunan sawit.
Seharusnya pengecer yang ada di Kabupaten Bengkayang jeli dan jangan memikirkan keuntungan besar apabila salah seorang yang membeli pupuk bersubsidi dalam jumlah besar dengan cara pakai uang muka tetapi ujung-ujungnya untuk tanaman sawit.
Ini yang banyak terjadi sekarang di Bumi Sebalo, jadi wajar banyak petani kecil yang untuk memupuk tanaman jagung dan mau membeli urea bersubsidi tidak dapat kebagian karena telah diboking perusahaan.
"Tetapi sekarang kita bersyukur dengan telah dikeluarkannya SK Gubernur Kalbar tentang kuota pupuk bersubsidi. Untuk Kabupaten Bengkayang, ada dua distributor resmi pupuk bersubsidi yakni Mitra Tani Dan Pendi Group," beber mantan Camat Capkala dan Siding ini, kemarin.
Diaz menjelaskan, para distributor resmi dapat menunjuk langsung agen untuk menjual pupuk bersubsidi. saat awak koran ini menanyakan, kenapa harga pupuk urea bersubsidi mahal dan diatas ratusan ribu rupiah per karung.
"Biaya angkutan dan buruh yang menjadi permasalahan di Kabupaten Bengkayang. kos keduanya yang besar dan dibebankan ke barang, wajar harga pupuk subsidi melonjak," terangnya.
Saat barang datang ke Bengkayang, para kios atau pengecer tidak memiliki tenaga sehingga menyewa buruh. Untuk menggantikan uang untuk mengupah buruh, mereka bebankan ke barang atau pupuk urea bersubsidi tersebut. Sama halnya dengan angkutan, jarak yang jauh dan jalan kabupaten banyak yang rusak berat sampai ketujuan sehingga ongkos angkutan mahal. 
Yadi, warga Desa Belimbing Kecamatan Lumar mengungkapkan, tiga bulan yang lalu dirinya tekor besar dikarenakan jagung yang ia tanam tidak dipupuk. Pupuk urea baik itu yang bersubsidi maupun tidak hilang dipasaran. Padahal petani seperti dirinya sangat membutuhkan pupuk supaya jagung yang ditanam subur.
"Harga berapapun petani  mau beli asalkan barangnya ada. Di Bengkayang harga pupuk urea bersubsidi berkisar 90 ribu rupiah perkarung di kios dan pengecer, sedangkan di kecamatan lumar dan kampungnya berkisar 100 ribu sampai 130 ribu rupiah," rinci bapak empat putra ini ditemui di lahan jagungnya yang berada di Desa Lamolda Kecamatan Lumar. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar