Kamis, 20 Oktober 2011

Air Macet, Warga Bongkar Meteran PDAM

 

BENGKAYANG. Bagaikan tikus mati dilumbung padi itulah yang cocok kata pepatah untuk warga kecamatan lumar.walaupun inteks PDAM BENGKAYANG berada di kecamatan tersebut,tetapi banyak yang tidak menikmatinya.Garadus,anggota DPRD Bengkayang mengatakan,mayoritas pelanggan PDAM di Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar banyak yang mengeluh dengan tidak mengalirnya air ledeng beberapa bulan terakhir."Khususnya Dusun Sebol. Semenjak aliran pipa air menuju Dusun Mabak dibuka sampai ke rutan klas 2B Bengkayang,banyak masyarakat yang mengeluh kepada saya.termasuk rumah saya juga ledeng tak ngalir,"keluh Garadus ditemui diruang kerjanya,belum lama ini.Legislator dari Partai Hanura menjelaskan, Dusun Sebol dilewati pipa PDAM Bengkayang menuju ibu kota kabupaten. Tetapi pipanya besar sedangkan untuk warga Kecamatan Lumar khususnya Dusun Sebol,Lumar dan Mabak memakai paralon kecil yang berukuran empat inci. Ia mengakui banyak meteran yang dicopot karena berbulan-bulan air tidak mengalir. Saat ia memberitahukan kepada teman seprofesinya dan koleganya,banyak yang tidak percaya kedua dusun tersebut krisis air bersih. Bahkan sampai ia membeli mesin pompa air, tetap saja air tidak sampai kebak penampungan. Ia mengakui sudah menemui Direktur PDAM tetapi mendapatkan jawaban BUMD tersebut tidak memiliki dana untuk membeli pipa yang lebih besar lagi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi warga kedua dusun tersebut.saat awak koran ini menanyakan,dengan tidak mengalirnya air ledeng,saat ini mengkonsumi air mana."Ada yang mengkonsumi air sumur,adapula yang menunggu jam 12.00 malam dengan cara disedot dengan mesin pompa air. Sedangkan untuk mandi warga ke Sungai Ledo yang ada di Dusun Lumar dengan jarak tempuh kurang lebih tiga kilometer,"aku Garadus.Ia sangat tidak terima atas jawaban seorang direktur PDAM yang mengatakan tidak memiliki dana untuk pengadaan pipa yang lebih besar.Sebenarnya BUMD tersebut dapat mengajukan dana kepada Pemda Bengkayang untuk mengatasi hal tersebut. Jadi wajar saja apabila banyak pelanggan PDAM di Kecamatan Lumar tidak membayar rekening air karena memang mereka tidak menggunakan air disebabkan air tidak mengalir kerumah mereka. Berdasarkan geografi, Sebol lebih tinggi dibandingkan Dusun Mabak. Makanya wajar air lebih banyak ke sana dibandingkan ke Sebol."Masyarakat Kecamatan Lumar hanya ditumpangi lewat saja air ledeng dari inteks yang ada di Dusun Madi Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar, tetapi yang menikmati hanya khusus untuk warga yang tinggal di ibu kota kabupaten. Ini sangat tidak adil. Padahal masih banyak penduduk desa di kecamatan ini yang membutuhkan air bersih seperti Dusun Sempayuk dan Sekinyak di Desa Belimbing.Dusun Barelamat di Desa Lamolda,serta Dusun Doyot dan Magmagan di Desa Magmagan Karya. Apabila memang PDAM memikirkan rakyatnya, seharusnya mengajukan dana kepada pemda untuk pengadaan pipanisasi, bila perlu buatlagi bak penampungan yang besar di Gunung Setongkat atau Gunung Semudut. 2012 dapat diajukan,2013 dusun  yang krisis air bersih untuk konsumsi akan teratasi. Garadus  yakin pemda bengkayang akan membantu demi masyarakat.(cah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar